Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

(31-19) Biarlah bibir dusta menjadi kelu, yang mencaci maki orang benar dengan kecongkakan dan penghinaan!

(41-12) Dengan demikian aku tahu, bahwa Engkau berkenan kepadaku, apabila musuhku tidak bersorak-sorai karena aku.

Ia membangun tempat kudus-Nya setinggi langit, laksana bumi yang didasarkan-Nya untuk selama-lamanya;

Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.

(62-11) Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.

(52-7) Tetapi Allah akan merobohkan engkau untuk seterusnya, Ia akan merebut engkau dan mencabut engkau dari dalam kemah, membantun engkau dari dalam negeri orang-orang hidup. Sela

Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?

Suara TUHAN penuh kekuatan, suara TUHAN penuh semarak.

Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.

tetapi pendurhaka-pendurhaka akan dibinasakan bersama-sama, dan masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan.

air menutupi para lawan mereka, seorangpun dari pada mereka tiada tinggal.

kokoh untuk seterusnya dan selamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.

Keadilan-Mu adil untuk selama-lamanya, dan Taurat-Mu benar.

TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.

Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri.

Suara TUHAN mematahkan pohon aras, bahkan, TUHAN menumbangkan pohon aras Libanon.

Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

(68-13) Raja-raja segala tentara melarikan diri, melarikan diri, dan perempuan di rumah membagi-bagi jarahan.

(84-7) Apabila melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air; bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat.

(18-46) Orang-orang asing pucat layu dan keluar dari kota kubunya dengan gemetar.