Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh, tetapi TUHAN menolong aku.

Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.

Nenek moyang kami di Mesir tidak mengerti perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib, tidak ingat besarnya kasih setia-Mu, tetapi mereka memberontak terhadap Yang Mahatinggi di tepi Laut Teberau.

Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya. Haleluya!

(38-12) Sahabat-sahabatku dan teman-temanku menyisih karena penyakitku, dan sanak saudaraku menjauh.

(38-18) Sebab aku mulai jatuh karena tersandung, dan aku selalu dirundung kesakitan;

Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.

Kami menjadi cela bagi tetangga-tetangga kami, menjadi olok-olok dan cemooh bagi orang-orang sekeliling kami.

mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan mencobai Allah di padang belantara.

Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan;

Mereka menggusarkan Dia dekat air Meriba, sehingga Musa kena celaka karena mereka;

Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.

(5-5) Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu.

Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.

(39-5) "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!

(39-11) Hindarkanlah aku dari pada pukulan-Mu, aku remuk karena serangan tangan-Mu.

(84-3) Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.

(88-5) Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan.

(88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku putus asa.

(89-42) Semua orang yang lewat di jalan merampoknya, dan ia menjadi cela bagi tetangganya.