Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi orang yang bebal menghina ibunya.

Orang benar yang bersih kelakuannya--berbahagialah keturunannya.

Ada keturunan yang mengutuki ayahnya dan tidak memberkati ibunya.

Anak-anaknya bangun, dan menyebutnya berbahagia, pula suaminya memuji dia:

Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,

Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.

Janganlah mengecam seorang pencemooh, supaya engkau jangan dibencinya, kecamlah orang bijak, maka engkau akan dikasihinya,

Di bibir orang berpengertian terdapat hikmat, tetapi pentung tersedia bagi punggung orang yang tidak berakal budi.

Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkhianat mencelakakan mereka.

Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.

Orang bebal tidak layak mengucapkan kata-kata yang bagus, apalagi orang mulia mengucapkan kata-kata dusta.

Siapa berpegang pada perintah, memelihara nyawanya, tetapi siapa menghina firman, akan mati.

Saksi bohong akan binasa, tetapi orang yang mendengarkan akan tetap berbicara.

Jangan berbicara di telinga orang bebal, sebab ia akan meremehkan kata-katamu yang bijak.

Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.

Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.

Siapa memelihara pohon ara akan memakan buahnya, dan siapa menjaga tuannya akan dihormati.

Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.