Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi? Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku;

bahkan menyeret orang-orang perkasa dengan kekuatannya; ia bangun kembali, tetapi hidupnya tidak terjamin.

untuk menahan nyawanya dari pada liang kubur, dan hidupnya dari pada maut oleh lembing.

sampai nyawanya menghampiri liang kubur, dan hidupnya mendekati mereka yang membawa maut.

Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat.

Aku hidup dengan tenteram, tetapi Ia menggelisahkan aku, aku ditangkap-Nya pada tengkukku, lalu dibanting-Nya, dan aku ditegakkan-Nya menjadi sasaran-Nya.

"Bukankah manusia harus bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?

bahwa di dalam tangan-Nya terletak nyawa segala yang hidup dan nafas setiap manusia?

Demikianlah kesukaan hidupnya, dan tumbuh-tumbuhan lain timbul dari tanah.

"Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan.

Kebenaranku kupegang teguh dan tidak kulepaskan; hatiku tidak mencela seharipun dari pada umurku.

Jikalau Ia menarik kembali Roh-Nya, dan mengembalikan nafas-Nya pada-Nya,

Apakah ada manfaatnya bagi Yang Mahakuasa, kalau engkau benar, atau keuntungannya, kalau engkau hidup saleh?

maka binasalah bersama-sama segala yang hidup, dan kembalilah manusia kepada debu.

Semangatku patah, umurku telah habis, dan bagiku tersedia kuburan.

Penghinaan bagi orang yang celaka, --demikianlah pendapat orang yang hidup aman--suatu pukulan bagi orang yang tergelincir kakinya.

Jikalau mereka mendengar dan takluk, maka mereka hidup mujur sampai akhir hari-hari mereka dan senang sampai akhir tahun-tahun mereka.

Bukankah takutmu akan Allah yang menjadi sandaranmu, dan kesalehan hidupmu menjadi pengharapanmu?

Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.

Apakah kekuatanku, sehingga aku sanggup bertahan, dan apakah masa depanku, sehingga aku harus bersabar?