Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."

tetapi sekarang, dirimu yang tertimpa, dan engkau kesal, dirimu terkena, dan engkau terkejut.

(5-18) Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah.

dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu.

Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!

Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?

melainkan manusia menimbulkan kesusahan bagi dirinya, seperti bunga api berjolak tinggi.

Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.

Aku kuatir kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah sia-sia.

Aku bersusah payah dengan sia-sia, sebab karatnya yang tebal tidak mau hilang dari padanya, biar dalam api.

Beginilah firman TUHAN semesta alam: Tembok-tembok tebal Babel akan disamaratakan, dan pintu-pintu gerbangnya yang tinggi akan dibakar dengan api, sehingga bangsa-bangsa bersusah-susah untuk yang sia-sia dan suku-suku bangsa berlelah untuk api saja."

Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.

Sungguh, beginilah firman TUHAN: Penyakitmu sangat payah, lukamu tidak tersembuhkan!

Biarlah penagih hutang menyita segala kepunyaannya, dan orang-orang lain menjarah hasil jerih payahnya.

Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?

(12-9) berkatalah Efraim: "Bukankah aku telah menjadi kaya, telah mendapat harta benda bagiku! Tetapi segala hasil jerih payahku tidak mendatangkan kesalahan yang merupakan dosa bagiku."

Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!

Mereka telah menabur gandum, tetapi yang dituai adalah semak duri; mereka telah bersusah payah, tetapi usaha mereka tidak berguna; mereka malu karena hasil yang diperoleh mereka, akibat dari murka TUHAN yang menyala-nyala."

Kemudian berkatalah raja: "Pergilah ke samping, berdirilah di sini." Ia pergi ke samping dan tinggal berdiri.

Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.