Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.

Si lawan mengulurkan tangannya kepada segala harta bendanya; bahkan harus dilihatnya bagaimana bangsa-bangsa masuk ke dalam tempat kudusnya, padahal Engkau, ya TUHAN, telah melarang mereka untuk masuk jemaah-Mu.

Berkeluh kesah seluruh penduduknya, sedang mereka mencari roti; harta benda mereka berikan ganti makanan, untuk menyambung hidupnya. "Lihatlah, ya TUHAN, pandanglah, betapa hina aku ini!

Karena inilah hati kami sakit, karena inilah mata kami jadi kabur:

Mengapa orang hidup mengeluh? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya!

Air mataku mengalir bagaikan batang air, karena keruntuhan puteri bangsaku.

karena bukit Sion yang tandus, di mana anjing-anjing hutan berkeliaran.

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,

Biarlah ia duduk sendirian dan berdiam diri kalau TUHAN membebankannya.

Sekalian orang yang lewat bertepuk tangan karena engkau. Mereka bersuit-suit dan menggelengkan kepalanya mengenai puteri Yerusalem: "Inikah kota yang disebut orang kota yang paling indah, kesukaan dunia semesta?"

Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada TUHAN.

Kulit kami membara laksana perapian, karena nyerinya kelaparan.

Engkau menyelubungi diri-Mu dengan murka, mengejar kami dan membunuh kami tanpa belas kasihan.

Lidah bayi melekat pada langit-langit karena haus; kanak-kanak meminta roti, tetapi tak seorangpun yang memberi.

Dengan bahaya maut karena serangan pedang di padang gurun, kami harus mengambil makanan kami.

Selalu mata kami merindukan pertolongan, tetapi sia-sia; dari menara penjagaan kami menanti-nantikan suatu bangsa yang tak dapat menolong.

Bangunlah, mengeranglah pada malam hari, pada permulaan giliran jaga malam; curahkanlah isi hatimu bagaikan air di hadapan Tuhan, angkatlah tanganmu kepada-Nya demi hidup anak-anakmu, yang jatuh pingsan karena lapar di ujung-ujung jalan!

Jalan-jalan ke Sion diliputi dukacita, karena pengunjung-pengunjung perayaan tiada; sunyi senyaplah segala pintu gerbangnya, berkeluh kesahlah imam-imamnya; bersedih pedih dara-daranya; dan dia sendiri pilu hatinya.

TUHAN telah memutuskan untuk mempuingkan tembok puteri Sion. Ia mengukur semuanya dengan tali pengukur, Ia tak menahan tangan-Nya untuk menghancurkannya. Ia menjadikan berkabung tembok luar dan tembok dalam, mereka merana semua.

Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.