Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Bilur-bilur yang berdarah membersihkan kejahatan, dan pukulan membersihkan lubuk hati.

Seperti sedap-sedapan perkataan pemfitnah masuk ke lubuk hati.

Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam.

"Hai para pria, kepadamulah aku berseru, kepada anak-anak manusia kutujukan suaraku.

Pembicara pertama dalam suatu pertikaian nampaknya benar, lalu datanglah orang lain dan menyelidiki perkaranya.

Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?

"Aku harus mempersembahkan korban keselamatan, dan pada hari ini telah kubayar nazarku itu.

Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.

Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.

Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.

Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati.

Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging.

Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.

Segala orang yang datang kepadanya tidak balik kembali, dan tidak mencapai jalan kehidupan.

Janganlah engkau berkata kepada sesamamu: "Pergilah dan kembalilah, besok akan kuberi," sedangkan yang diminta ada padamu.

Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir ia menggodanya.

Orang benar tidak terombang-ambing untuk selama-lamanya, tetapi orang fasik tidak akan mendiami negeri.

Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata.

Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.

Keinginan yang terlaksana menyenangkan hati, menghindari kejahatan adalah kekejian bagi orang bebal.