Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Dari Zebulon orang-orang yang sanggup berperang, yang pandai berperang dengan berbagai-bagai senjata: lima puluh ribu orang, yang siap memberi bantuan dengan tidak bercabang hati.

Selebihnya dari rakyat itu ditempatkannya di bawah pimpinan Abisai, adiknya, dan mereka mengatur barisannya berhadapan dengan bani Amon itu.

beserta segala hidupnya sebagai raja dan kepahlawanannya dan keadaan zaman yang dialaminya dan dialami Israel dan segala kerajaan di negeri-negeri lain.

melainkan mencari Allah ayahnya. Ia hidup menurut perintah-perintah-Nya dan tidak berbuat seperti Israel.

Banyak perbekalannya di kota-kota Yehuda. Orang-orang perangnya ada di Yerusalem, semuanya pahlawan yang gagah perkasa.

Kepala-kepala puak pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa itu seluruhnya berjumlah dua ribu enam ratus orang.

Ia mendatangkan para imam dan orang-orang Lewi, dan mengumpulkan mereka di halaman sebelah timur.

Raja bersama-sama para pemimpin dan seluruh jemaah di Yerusalem merancangkan untuk merayakan Paskah pada bulan kedua,

yang sungguh-sungguh berhasrat mencari Allah, yakni TUHAN, Allah nenek moyangnya, walaupun ketahiran mereka tidak sesuai dengan tempat kudus."

"Beginilah titah Sanherib, raja Asyur: Apakah yang kamu harapkan, maka kamu tinggal saja di Yerusalem yang terkepung ini?

Dan tentang mereka diputuskan oleh kepala daerah, bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan maha kudus, sampai ada seorang imam bertindak dengan memegang Urim dan Tumim.

Kemudian kami menanyai para tua-tua itu dan beginilah kata kami kepada mereka: Siapakah yang memberi perintah kepadamu untuk membangun rumah ini dan menyelesaikan tembok ini?

Dan haruslah dipasang tiga lapis batu besar-besar dan satu lapis kayu. Biayanya harus dibayar dari perbendaharaan kerajaan.

Pintu gerbang Lama diperbaiki oleh Yoyada bin Paseah dan Mesulam bin Besoja. Mereka memasang balok-balok lalu memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

Pintu gerbang Sampah diperbaiki oleh Malkia bin Rekhab, penguasa wilayah Bet-Kerem. Ia membangunnya kembali dan memasang pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya.

Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.

Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka.

Setelah tembok selesai dibangun, aku memasang pintu-pintu. Lalu diangkatlah penunggu-penunggu pintu gerbang, para penyanyi dan orang-orang Lewi.

Dan tentang mereka diputuskan oleh kepala daerah, bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan maha kudus, sampai ada seorang imam bertindak dengan memegang Urim dan Tumim.

Tetapi mereka, nenek moyang kami itu, bertindak angkuh dan bersitegang leher dan tidak patuh kepada perintah-perintah-Mu.