Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

takutlah kepada pedang, karena kegeraman mendatangkan hukuman pedang, agar kamu tahu, bahwa ada pengadilan."

Itulah yang masih merupakan hiburan bagiku, bahkan aku akan melompat-lompat kegirangan di waktu kepedihan yang tak kenal belas kasihan, sebab aku tidak pernah menyangkal firman Yang Mahakudus.

Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."

Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.

Firman TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan."

Karena antara engkau dan batu-batu di padang akan ada perjanjian, dan binatang liar akan berdamai dengan engkau.

Kesalahanmulah yang mengajar mulutmu, dan bahasa orang licik yang kaupilih.

Kepada manusiakah keluhanku tertuju? Mengapa aku tidak boleh kesal hati?

Lagipula, apakah gunanya bagiku kekuatan tangan mereka? Mereka sudah kehabisan tenaga,

Karena hal itu adalah perbuatan mesum, bahkan kejahatan, yang patut dihukum oleh hakim.

Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.

Karena telinga itu menguji kata-kata, seperti langit-langit mencecap makanan.

Jagalah dirimu, janganlah berpaling kepada kejahatan, karena itulah sebabnya engkau dicobai oleh sengsara.

Karena ganti rotiku adalah keluh kesahku, dan keluhanku tercurah seperti air.

Karena bukan dari debu terbit bencana dan bukan dari tanah tumbuh kesusahan;

yang tidak membiarkan aku bernafas, tetapi mengenyangkan aku dengan kepahitan.

Karena Dia bukan manusia seperti aku, sehingga aku dapat menjawab-Nya: Mari bersama-sama menghadap pengadilan.

Karena Ia mengenal penipu dan melihat kejahatan tanpa mengamat-amatinya.

Ketahuilah, aku menyiapkan perkaraku, aku yakin, bahwa aku benar.

Janganlah ia percaya kepada kesia-siaan, akan tertipulah ia, karena kesia-siaan akan menjadi ganjarannya.