Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!

Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging.

Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.

Seperti sedap-sedapan perkataan pemfitnah masuk ke lubuk hati.

Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.

Si pemalas mencelup tangannya ke dalam pinggan, tetapi tidak juga mengembalikannya ke mulut.

Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya.

Orang yang haus akan darah membenci orang saleh, tetapi orang yang jujur mencari keselamatannya.

Karena bagi seorang sundal sepotong rotilah yang penting, tetapi isteri orang lain memburu nyawa yang berharga.

dan pada akhirnya engkau akan mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa,

"Aku harus mempersembahkan korban keselamatan, dan pada hari ini telah kubayar nazarku itu.

Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan.

Perkataan pemfitnah seperti sedap-sedapan, yang masuk ke lubuk hati.

Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya.

Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila ia mencuri untuk memuaskan nafsunya karena lapar?

Itulah sebabnya aku keluar menyongsong engkau, untuk mencari engkau dan sekarang kudapatkan engkau.

Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi.

Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia.

Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi kemudian mulutnya penuh dengan kerikil.

Orang fasik diseret oleh penganiayaan mereka, karena mereka menolak melakukan keadilan.