Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman--maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak akan luput.

Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati."

Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu.

Setelah Harun dan anak-anaknya selesai menudungi barang-barang kudus dan segala perkakas tempat kudus, pada waktu perkemahan akan berangkat, barulah orang Kehat boleh masuk ke dalam untuk mengangkat barang-barang itu; tetapi janganlah mereka kena kepada barang-barang kudus itu, nanti mereka mati. Jadi itulah barang-barang di Kemah Pertemuan yang harus diangkat bani Kehat.

Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.

Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau.

Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.

Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah.

sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya.

Pada waktu murid-murid Yesus menyeberang danau, mereka lupa membawa roti.

Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.

Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaran-Nya.

Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya:

Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana.

Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta,

Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.

Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah.

Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!

Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya,

Sesudah mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun.