Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Orang yang menjilat sesamanya membentangkan jerat di depan kakinya.

Si pemarah menimbulkan pertengkaran, dan orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya.

Ada keturunan yang menganggap dirinya tahir, tetapi belum dibasuh dari kotorannya sendiri.

Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya.

Inilah perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem.

Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?

Aku melihat lagi kesia-siaan di bawah matahari:

Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.

Dan banyak di antara mereka akan tersandung, jatuh dan luka parah, tertangkap dan tertawan."

Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.

Dan apabila kamu nanti bertanya-tanya: Untuk apakah TUHAN, Allah kita, melakukan segala hal ini atas kita?, maka engkau akan menjawab mereka: Seperti kamu meninggalkan Aku dan memperhambakan diri kepada allah asing di negerimu, demikianlah kamu akan memperhambakan diri kepada orang-orang asing di suatu negeri yang bukan negerimu."

Kedahsyatan dan kengerian terjadi di negeri ini:

Sebab itu serahkanlah anak-anak mereka kepada kelaparan, dan biarkanlah mereka dipancung pedang! Biarlah isteri-isteri mereka kehilangan anak dan suami; biarlah laki-laki mereka mati oleh sampar, dan pemuda-pemuda mereka mati karena pedang di pertempuran!

Siapa yang tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena penyakit sampar; tetapi siapa yang keluar dari sini dan menyerahkan diri kepada orang-orang Kasdim yang mengepung kamu, ia akan tetap hidup; nyawanya akan menjadi jarahan baginya.

dan sunyi sepilah padang rumput yang sentosa, oleh karena murka TUHAN yang menyala-nyala itu.

Dan seandainya kamu memukul kalah segenap tentara orang Kasdim yang telah memerangi kamu itu, sehingga di antara mereka hanya tinggal orang-orang yang luka parah, masing-masing di kemahnya mereka akan bangun dan menghanguskan kota ini dengan api."

maka keluarlah Ebed-Melekh dari istana raja itu, lalu berkata kepada raja:

Apabila Ia memperdengarkan suara-Nya, menderulah bunyi air di langit, Ia menaikkan kabut awan dari ujung bumi, Ia membuat kilat serta dengan hujan, dan mengeluarkan angin dari perbendaharaan-Nya.

Marilah kita mengangkat hati dan tangan kita kepada Allah di sorga:

Kejut dan jerat menimpa kami, kemusnahan dan kehancuran.