Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Karena celaka yang dari pada Allah menakutkan aku, dan aku tidak berdaya terhadap keluhuran-Nya.

(41-13) Di dalam tengkuknya ada kekuatan; ketakutan berlompatan di hadapannya.

Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

Biarlah mereka seperti sekam dibawa angin, didorong Malaikat TUHAN;

(83-14) Ya Allahku, buatlah mereka seperti dedak yang beterbangan, seperti jerami yang ditiup angin!

Aku hendak berbicara tentang peringatan-peringatan-Mu di hadapan raja-raja, dan aku tidak akan mendapat malu.

Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

Pandangan orang berpengertian tertuju pada hikmat, tetapi mata orang bebal melayang sampai ke ujung bumi.

Tetapi Aku akan memulihkan keadaan Moab di kemudian hari, demikianlah firman TUHAN." Sampai di sinilah firman penghukuman atas Moab.

Tetapi di kemudian hari Aku akan memulihkan keadaan Elam, demikianlah firman TUHAN."

Larilah dari tengah-tengah Babel, dari negeri orang-orang Kasdim! Keluarlah! Jadilah seperti kambing-kambing jantan yang mengepalai kawanannya!

Aku akan mencampakkan mayat-mayat orang Israel di hadapan berhala-berhala mereka dan menghamburkan tulang-tulangmu keliling mezbah-mezbahmu.

Di hadapan mata mereka perbuatlah sebuah lobang di tembok dan keluarlah dari situ.

Maka aku, Daniel, terharu karena hal itu, dan penglihatan-penglihatan yang kulihat itu menggelisahkan aku.

Seluruh tentara yang datang melanda akan dihanyutkan di hadapannya dan dihancurkan, bahkan juga seorang raja Perjanjian.

Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.

Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.

Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: "Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma."

Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!"