Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

(38-11) jantungku berdebar-debar, kekuatanku hilang, dan cahaya matakupun lenyap dari padaku.

(24-12) Lihatlah dahulu, ayahku, lihatlah kiranya punca jubahmu dalam tanganku ini! Sebab dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari pada kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau ini mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku.

(39-32) Dari sana ia mengintai mencari mangsa, dari jauh matanya mengamat-amati;

(38-23) Segeralah menolong aku, ya Tuhan, keselamatanku!

(89-53) Terpujilah TUHAN untuk selama-lamanya! Amin, ya amin.

(92-12) mataku memandangi seteruku, telingaku mendengar perihal orang-orang jahat yang bangkit melawan aku.

(39-13) Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong, janganlah berdiam diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku pendatang seperti semua nenek moyangku.

(40-11) Perhatikanlah tenaga di pinggangnya, kekuatan pada urat-urat perutnya!

(69-20) Engkau mengenal celaku, maluku dan nodaku; semua lawanku ada di hadapan-Mu.

(65-13) tanah-tanah padang gurun menitik, bukit-bukit berikatpinggangkan sorak-sorai;

(2-4) Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang? Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya?

(48-7) Kegentaran menimpa mereka di sana; mereka kesakitan seperti perempuan yang hendak melahirkan.

(59-8) Sesungguhnya, mereka menyindir dengan mulutnya; cemooh ada di bibir mereka, sebab--siapakah yang mendengarnya?

(41-9) Bersinnya menyinarkan cahaya, matanya laksana merekahnya fajar.

(41-14) Daging gelambirnya berlekatan, melekat padanya, tidak tergerak.

(6-10) TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku.

(48-8) Dengan angin timur Engkau memecahkan kapal-kapal Tarsis.

(48-13) Kelilingilah Sion dan edarilah dia, hitunglah menaranya,

(55-5) Hatiku gelisah, kengerian maut telah menimpa aku.

(89-41) melanda segala temboknya, membuat kubu-kubunya menjadi reruntuhan.