Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

(31-23) Aku menyangka dalam kebingunganku: "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu." Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.

(68-17) Hai gunung-gunung yang berpuncak banyak, mengapa kamu menjeling cemburu, kepada gunung yang dikehendaki Allah menjadi tempat kedudukan-Nya? Sesungguhnya TUHAN akan diam di sana untuk seterusnya!

(75-9) Sebab sebuah piala ada di tangan TUHAN, berisi anggur berbuih, penuh campuran bumbu; Ia menuang dari situ; sungguh, ampasnya akan dihirup dan diminum oleh semua orang fasik di bumi.

(38-19) ya, aku mengaku kesalahanku, aku cemas karena dosaku.

(55-8) bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela

Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong;

(75-3) "Apabila Aku menetapkan waktunya, Aku sendiri akan menghakimi dengan kebenaran.

(102-10) Sebab aku makan abu seperti roti, dan mencampur minumanku dengan tangisan,

mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, juga nafas tidak ada dalam mulut mereka.

mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN, sebab besar kemuliaan TUHAN.

(21-7) Ya, Engkau membuat dia menjadi berkat untuk seterusnya; Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.

(63-7) Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, --

(89-36) Sekali Aku bersumpah demi kekudusan-Ku, tentulah Aku tidak akan berbohong kepada Daud:

Aku sesat seperti domba yang hilang, carilah hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan.

(84-11) Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.

Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh.

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.

Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah.