Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Oleh nafas-Nya langit menjadi cerah, tangan-Nya menembus ular yang tangkas.

Jikalau ladangku berteriak karena aku dan alur bajaknya menangis bersama-sama,

(52-4) Engkau merancangkan penghancuran, lidahmu seperti pisau cukur yang diasah, hai engkau, penipu!

(55-12) penghancuran ada di tengah-tengahnya, di tanah lapangnya tidak habis-habisnya ada penindasan dan tipu.

(63-10) Tetapi orang-orang yang berikhtiar mencabut nyawaku, akan masuk ke bagian-bagian bumi yang paling bawah.

Ia membiarkan umat-Nya dimakan pedang, dan gemaslah Ia atas milik-Nya sendiri.

Mereka bersekongkol melawan jiwa orang benar, dan menyatakan fasik darah orang yang tidak bersalah.

diubah-Nya air mereka menjadi darah, dan dimatikan-Nya ikan-ikan mereka.

Lalu Ia mengangkat tangan-Nya terhadap mereka untuk meruntuhkan mereka di padang gurun,

Mereka mengorbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kepada roh-roh jahat,

Biarlah semuanya itu dari pihak TUHAN menjadi upah orang yang mendakwa aku, dan upah orang-orang yang berkata-kata jahat terhadap aku."

Sebab Ia berdiri di sebelah kanan orang miskin untuk menyelamatkannya dari orang-orang yang menghukumnya.

Hampir saja mereka menghabisi aku di bumi, tetapi aku tidak meninggalkan titah-titah-Mu.

Dialah yang memukul mati anak-anak sulung Mesir, baik manusia maupun hewan,

Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap, yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya.

Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang bodoh mati karena kurang akal budi.

Orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya, dan membawa dia di jalan yang tidak baik.

Siapa merampasi ayah dan ibunya dan menyangka bahwa itu bukan suatu pelanggaran, ia sendiri adalah kawan si perusak.

Orang yang haus akan darah membenci orang saleh, tetapi orang yang jujur mencari keselamatannya.

Sesudah itu, demikianlah firman TUHAN, maka Zedekia, raja Yehuda, dan pegawai-pegawainya dan rakyat di kota ini, yang masih tinggal hidup dari penyakit sampar, dari pedang dan dari kelaparan, akan Kuserahkan ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel, yaitu ke dalam tangan musuh mereka yang berusaha mencabut nyawa mereka; orang akan memukul mati mereka dengan mata pedang tanpa merasa sayang, tanpa belas kasihan dan tanpa ampun.