Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

(80-20) Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.

(88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku, kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,

Engkau yang melepas mata-mata air ke dalam lembah-lembah, mengalir di antara gunung-gunung,

dibawa-Nya mereka keluar dari dalam gelap dan kelam, dan diputuskan-Nya belenggu-belenggu mereka.

Aku percaya, sekalipun aku berkata: "Aku ini sangat tertindas."

Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir.

(61-5) Biarlah aku menumpang di dalam kemah-Mu untuk selama-lamanya, biarlah aku berlindung dalam naungan sayap-Mu! Sela

Ia memukul mundur para lawan-Nya, Ia menyebabkan mereka mendapat cela untuk selama-lamanya.

Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

(62-9) Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita. Sela

(42-5) Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.

(77-6) Aku memikir-mikir hari-hari zaman purbakala, tahun-tahun zaman dahulu aku ingat.

mereka menabur di ladang-ladang dan membuat kebun-kebun anggur, yang mengeluarkan buah-buahan sebagai hasil.

Batas Kautentukan, takkan mereka lewati, takkan kembali mereka menyelubungi bumi.

Ia berfirman, maka datanglah lalat pikat, dan nyamuk-nyamuk di seluruh daerah mereka;

Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka;

Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.

Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.

(55-5) Hatiku gelisah, kengerian maut telah menimpa aku.