Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Jawab mereka: "Bersiaplah, marilah kita maju menyerang mereka, sebab kami telah melihat negeri itu, dan memang sangat baik. Masakan kamu tinggal diam! Janganlah bermalas-malas untuk pergi memasuki dan menduduki negeri itu.

Tidak ada orang yang datang menolong, sebab kota itu jauh dari Sidon dan orang-orang kota itu tidak bergaul dengan siapapun juga. Letak kota itu di lembah Bet-Rehob. Kemudian bani Dan membangun kota itu kembali dan diam di sana.

Kemudian berkatalah para tua-tua umat itu: "Apakah yang dapat kita lakukan kepada yang tinggal ini dalam hal mencarikan isteri? Sebab perempuan-perempuan telah punah dari antara suku Benyamin."

Sesudah itu pergilah kelima orang itu, lalu sampailah mereka ke Lais. Dilihat merekalah, bahwa rakyat yang diam di sana hidup dengan tenteram, menurut adat orang Sidon, aman dan tenteram. Orang-orang itu tidak kekurangan apapun yang ada di muka bumi, malah kaya harta. Mereka tinggal jauh dari orang Sidon dan tidak bergaul dengan siapapun juga.

Orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, mereka melupakan TUHAN, Allah mereka, dan beribadah kepada para Baal dan para Asyera.

Lalu berkatalah ia juga kepada orang-orang Pnuel: "Apabila aku kembali dengan selamat, maka aku akan merobohkan menara ini."

Tetapi Abimelekh mengejar dia, dan ia melarikan diri dari depannya, dan banyaklah orang tewas sampai di depan pintu gerbang.

Demikianlah Allah membalaskan kejahatan yang dilakukan oleh Abimelekh kepada ayahnya, yaitu pembunuhan atas ketujuh puluh saudaranya;

juga segala kejahatan orang-orang Sikhem ditimpakan kembali oleh Allah kepada kepala mereka sendiri. Demikianlah kutuk Yotam bin Yerubaal mengenai mereka.

Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel, dan Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Filistin dan bani Amon.

Sebab ketika berjalan keluar dari Mesir, orang Israel melalui padang gurun sampai ke Laut Teberau dan tiba di Kadesh.

Jawab Yefta: "Pergilah," dan ia membiarkan dia pergi dua bulan lamanya. Maka pergilah gadis itu bersama-sama dengan teman-temannya menangisi kegadisannya di pegunungan.

Pada waktu itu ada seorang dari Zora, dari keturunan orang Dan, namanya Manoah; isterinya mandul, tidak beranak.

Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.

Berkatalah Simson kepada anak yang menuntun dia: "Lepaskan aku dan biarkanlah aku meraba-raba tiang-tiang penyangga rumah ini, supaya aku dapat bersandar padanya."

Katanya kepada mereka: "Begini begitulah dilakukan Mikha kepadaku; ia menggaji aku dan aku menjadi imamnya."

Lalu berangkatlah dari sana, dari Zora dan Esytaol, enam ratus orang dari kaum suku Dan, diperlengkapi dengan senjata.

Lalu berjalanlah mereka melanjutkan perjalanannya, dan matahari terbenam, ketika mereka dekat Gibea kepunyaan suku Benyamin.

Lalu berkatalah orang tua itu: "Jangan kuatir! Segala yang engkau perlukan biarlah aku yang menanggung, tetapi janganlah engkau bermalam di tanah lapang kota ini."

Lalu berkatalah Debora kepada Barak: "Bersiaplah, sebab inilah harinya TUHAN menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah TUHAN telah maju di depan engkau?" Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu orang mengikuti dia,