Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Bertanyalah Yakub kepada mereka: "Saudara-saudara, dari manakah kamu ini?" Jawab mereka: "Kami ini dari Haran."

Kemudian berkatalah Laban kepada Yakub: "Masakan karena engkau adalah sanak saudaraku, engkau bekerja padaku dengan cuma-cuma? Katakanlah kepadaku apa yang patut menjadi upahmu."

Dan Yakub mempersembahkan korban sembelihan di gunung itu. Ia mengundang makan sanak saudaranya, lalu mereka makan serta bermalam di gunung itu.

Sesudah itu Yakub menyuruh utusannya berjalan lebih dahulu mendapatkan Esau, kakaknya, ke tanah Seir, daerah Edom.

Lalu bermalamlah ia di sana pada malam itu. Kemudian diambilnyalah dari apa yang ada padanya suatu persembahan untuk Esau, kakaknya,

Dan ia sendiri berjalan di depan mereka dan ia sujud sampai ke tanah tujuh kali, hingga ia sampai ke dekat kakaknya itu.

Tetapi kata Esau: "Aku mempunyai banyak, adikku; peganglah apa yang ada padamu."

Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.

Sahutnya: "Aku mencari saudara-saudaraku. Tolonglah katakan kepadaku di mana mereka menggembalakan kambing domba?"

Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!

dan kembalilah ia kepada saudara-saudaranya, katanya: "Anak itu tidak ada lagi, ke manakah aku ini?"

Sesudah itu keluarlah saudaranya laki-laki yang tangannya telah berikat benang kirmizi itu, lalu kepadanya diberi nama Zerah.

Tetapi saudaramu yang bungsu itu haruslah kamu bawa kepadaku, supaya perkataanmu itu ternyata benar dan kamu jangan mati." Demikianlah diperbuat mereka.

Jika engkau mau membiarkan adik kami pergi bersama-sama dengan kami, maka kami mau pergi ke sana dan membeli bahan makanan bagimu.

Lalu berkatalah Israel: "Mengapa kamu mendatangkan malapetaka kepadaku dengan memberitahukan kepada orang itu, bahwa masih ada adikmu seorang?"

Ketika Yehuda dan saudara-saudaranya sampai ke dalam rumah Yusuf, Yusuf masih ada di situ, sujudlah mereka sampai ke tanah di depannya.

Tuanku telah bertanya kepada hamba-hambanya ini: Masih adakah ayah atau saudara kamu?

Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.

Dan kamu telah melihat dengan mata sendiri, dan saudaraku Benyamin juga, bahwa mulutku sendiri mengatakannya kepadamu.

Lalu dipeluknyalah leher Benyamin, adiknya itu, dan menangislah ia, dan menangis pulalah Benyamin pada bahu Yusuf.