Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Tetapi maksud jahat itu diketahui oleh Saulus. Siang malam orang-orang Yahudi mengawal semua pintu gerbang kota, supaya dapat membunuh dia.

supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.

Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

(140-10) Orang-orang yang mengelilingi aku meninggikan kepala; biarlah bencana yang diucapkan mereka menimpa mereka!

TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.

Buatlah rancangan, tetapi akan gagal juga; ambillah keputusan, tetapi tidak terlaksana juga, sebab Allah menyertai kami!

Tetapi dia sendiri tidak demikian maksudnya dan tidak demikian rancangan hatinya, melainkan niat hatinya ialah hendak memunahkan dan hendak melenyapkan tidak sedikit bangsa-bangsa.

Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, inilah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan menaburkan nasihat jahat di kota ini,

(12-11) Aku berbicara kepada para nabi dan banyak kali memberi penglihatan dan memberi perumpamaan dengan perantaraan para nabi.

Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman TUHAN."

Lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh Dia.

sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.

Usul itu dipandang baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya.

Perkataan ini disetujui oleh Absalom dan oleh semua tua-tua Israel.

Apakah engkau turut mendengarkan di dalam musyawarah Allah dan meraih hikmat bagi dirimu?

Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?

Karena kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan.

Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang fasik memperdaya.

Mata TUHAN menjaga pengetahuan, tetapi Ia membatalkan perkataan si pengkhianat.

Karena hati mereka memikirkan penindasan dan bibir mereka membicarakan bencana.