(1.00) | (Luk 19:28) |
(full: MEMASUKI YERUSALEM DENGAN JAYA.
) Nas : Luk 19:28 Dengan memasuki Yerusalem di atas seekor keledai, di hadapan umum Yesus mengungkapkan bahwa Ia adalah Raja Israel dan Mesias yang dinubuatkan (lihat cat. --> Za 9:9). [atau ref. Za 9:9]
|
(0.99) | (Why 21:5) |
(sh: Kota yang mulia (Kamis, 21 November 2002)) Kota yang muliaBanyak orang Kristen yang ingin menjadikan dunia ini sebagai "Kota Allah". Mereka berusaha mempengaruhi kebudayaan dan politik, membuat kehidupan dalam masyarakat menjadi lebih mulia. Itu adalah sesuatu yang baik. Namun, tidak boleh diabaikan pula bahwa gambaran tentang kota yang mulia dalam kitab Wahyu bukanlah sesuatu yang eksternal, namun internal. Kota yang mulia adalah orang-orang Kristen itu sendiri. Warisan-warisan agung keselamatan dan persekutuan dengan Allah (bdk. pasal 2-3: keamanan, tempat tinggal, kuasa, makanan, pakai-an, dan sebuah nama baru), hanya akan diberikan kepada mereka yang menjadi penakluk-penakluk ujian iman. Allah akan menjadi Bapa mereka (ayat 21:7). Sebaliknya, mereka yang berkompromi dengan dosa akan dilempar ke dalam penghukuman kekal.
Orang-orang yang menang bagaikan sebuah kota mulia yang turun dari
surga, selain gemilang dengan batu-batuan yang mahal (ayat Kehadiran Allah dan Kristus akan menjadi sempurna dalam kota itu, dan Bait Allah secara jasmani tidak diperlukan (ayat 21:22-27). Di dalamnya kemuliaan Allah terpancar penuh dalam terang abadi. Semua umat pilihan Allah yang tercatat dalam buku kehidupan akan mempersembahkan diri mereka. Mereka akan disembuhkan, dipulihkan secara penuh (ayat 22:1-5). Kesempurnaan, kemuliaan, keindahan, kegemilangan akan menjadi bagian mereka selamanya.
Renungkan: |
(0.80) | (Mzm 68:1) |
(sh: Lebih dari Marching Band Istana. (Kamis, 30 April 1998)) Lebih dari Marching Band Istana.Mazmur ini agak panjang. Sungguh berbahagia orang yang membaca seluruh ayatnya. Anda bagaimana? Ini merupakan Mazmur Perarakan. Di dalamnya dijelaskan mengenai kemenangan Allah Penakluk. Para biduan yang cakap menyanyikannya menuju ke kemah Kudus. Nyanyian ini tak tertandingi oleh lagu apa saja dalam hal keagungannya, semangat, ataupun kemenangan pujiannya. Lebih dari marching band istana! Mazmur ini melukiskan kemenangan Allah, yang diarak dengan penuh keunggulan dari Mesir ke Kanaan, lalu ke Bait-Nya di Gunung Sion. Anda ikut? Anda dapat mengikuti dengan penuh sukacita kemenangan demi kemenangan ilahi dalam hidup Anda. Lebih dari Siapa saja. Pelayanan Kristus dapat kita lihat dalam ayat 68:18" context="true" vsf="TB">19 (Bdk. Renungkan: Allah telah menjadi segala-galanya bagi kita dalam Kristus. Janganlah perlakukan semena-mena! |
(0.70) | (Yes 45:1) |
(sh: Menerima rencana dan jalan Allah (Rabu, 3 Agustus 2005)) Menerima rencana dan jalan AllahSemua anak Tuhan seharusnya ditandai oleh keinginan mencari tahu dan melakukan kehendak Allah dalam hidup mereka. Hal itu kita doakan, nyanyikan, bahkan ajarkan. Akan tetapi, tidak jarang ketika Tuhan menyatakan kehendak-Nya, kita merasa berat untuk menerima. Hal yang sama terjadi pada Israel. Allah menyatakan kehendak-Nya, yaitu mengurapi Koresy menjadi alat-Nya. Hal ini sangat mengejutkan Israel sebab janji Allah untuk membawa Israel balik dari tawanan kini akan digenapi melalui raja bangsa yang tidak mengenal Allah. Koresy ditempatkan Allah di posisi hamba-Nya yang diurapi (ayat 1). Padahal Koresy adalah raja Persia yang tidak mengenal Allah, namun dipercayakan Allah mengemban peran Daud (2Sam. 7:8). Bagi Israel, tidak ada secercah pun harapan dalam rencana Allah itu. Jika Koresy, si penakluk itu menang, bagaimana mungkin Israel mengharapkan pemulihan. Sebenarnya, Israel tidak perlu ragu menerima keputusan Allah itu. Allah sendiri akan membuat Koresy berhasil (ayat 1-3). Allah memiliki banyak tujuan, yaitu: agar raja itu mengakui Dia sebagai satu-satunya Allah yang benar (ayat 3); supaya bangsa-bangsa lain mengakui bahwa Allah Israel sejati adanya (ayat 6); dan bahkan semua itu demi kebaikan Israel sendiri (ayat 4). Oleh karena itu, meragukan apalagi mempertanyakan keputusan Allah itu sama bodohnya seperti tembikar mempertanyakan penjunan (ayat 9), atau sama kurang ajarnya seperti anak mempertanyakan kelahirannya pada orangtuanya (ayat 10). Betapa pun sukar dipahami rencana Allah itu, Israel harus menerimanya sebagai keputusan yang berdaulat (ayat 13) yang merupakan curahan anugerah-Nya untuk kebaikan umat-Nya di bumi ini (ayat 8). Betapa pun sukar kita menyelami rencana dan menerima jalan Allah, kita patut tunduk memercayai-Nya sebab Ia berdaulat, berkuasa, penuh hikmat, dan baik. Responsku: __________________________________________________________________________________________ |
(0.70) | (Why 22:6) |
(sh: Setia sampai akhir (Sabtu, 23 November 2002)) Setia sampai akhirKehidupan iman bagaikan sebuah perjalanan yang panjang dan penuh tantangan. Menyelesaikan sebuah perjalanan tidak semudah yang kita kira. Mengakhiri dengan baik menuntut konsistensi dan kewaspadaan penuh agar apa yang selama ini telah kita upayakan tidak luput justru menjelang garis finis.Masih ada peringatan terakhir yang harus kita hayati di bagian penutup kitab Wahyu ini. Peringatan tersebut berkenaan dengan penerimaan seluruh pesan yang selama ini sudah kita terima. Kita diminta untuk tidak menambah ataupun mengurangi apa yang tertulis di dalam kitab ini (ayat 18-19)! Ucapan dalam ayat 18-19 kelihatannya mengacu ke Ulangan 4 dan 29:19-20. Bagian dalam Wahyu dan Ulangan ini sejajar karena sama-sama berbicara mengenai penyembahan berhala, ganjaran yang setimpal untuk ketaatan/ketidaktaatan, juga ancaman "tulah" kepada mereka yang tidak setia. Kita melihat bahwa bagian dalam Ulangan berbicara mengenai ajaran- ajaran palsu. Maka, dalam bacaan kita hari ini, "mengambil" dan "mengurangi" kata-kata sama-sama mengacu ke penerimaan ajaran sesat yang tidak sesuai dengan iman kepada Kristus. Hukuman terhadap orang-orang yang melakukan ini disampaikan dengan ironis: kepada yang menambahkan perkataan kepada buku ini, akan ditambahkan tulah yang ada dalam buku ini. Kepada yang mengambil perkataan dari buku ini, akan diambil berkat yang dijanjikan dalam buku ini. Inti peringatan ini adalah panggilan untuk ketaatan mutlak kepada kebenaran Allah bagi mereka yang sedang dianiaya. Peringatan itu juga perlu dipatuhi karena Yesus akan segera datang. Dengan kedatangan Kristus yang mulia, seluruh rencana Allah digenapi. Kitab Wahyu bukan hanya berbicara mengenai pentingnya orang-orang percaya bertahan untuk setia, namun terlebih berbicara tentang kemuliaan Allah dan Kristus yang telah menang. Kemuliaan itulah yang perlu terus ditatap oleh orang-orang percaya. Kasih karunia Tuhan Yesus pasti menyertai semua yang berharap kepada-Nya!
Renungkan: |