(5-11) Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur. ^w 

Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.

Berdua lebih baik dari pada seorang diri ¹ , karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.

Dengan demikian aku mulai putus asa terhadap segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari.

Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? ^k 

Segala jerih payah manusia adalah untuk mulutnya, namun keinginannya tidak terpuaskan. ^o 

Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari ^w  dan dari keinginan hatinya?

Orang yang bodoh melipat tangannya ^k  dan memakan dagingnya sendiri.

Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah ^l  dan usaha menjaring angin.

Barangsiapa memecahkan batu akan dilukainya; barangsiapa membelah kayu akan dibahayakannya. ^g 

(5-6) Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah. ^u 

Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, ^a  karena kesabaran mencegah ^b  kesalahan-kesalahan besar.

Barangsiapa menggali lobang ¹  akan jatuh ke dalamnya, ^e  dan barangsiapa mendobrak tembok akan dipagut ular. ^f 

Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.

Jerih payah orang bodoh melelahkan orang itu sendiri, karena ia tidak mengetahui jalan ke kota.

Wahai engkau tanah, kalau rajamu seorang kanak-kanak ¹ , ^m  dan pemimpin-pemimpinmu pagi-pagi sudah makan!

ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas ^m  dengan kekayaan; --untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? --Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.

Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? ^d 

Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin. ^j 

pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur,