<span class="red">Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka.span>

<span class="red">Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu, supaya mereka menyerahkan sebagian dari hasil kebun anggur itu kepadanya. Tetapi penggarap-penggarap itu memukul hamba itu dan menyuruhnya pulang dengan tangan hampa.span>

<span class="red">Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"span>

Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.<x id="b" />

<span class="red">"Akulah<x id="v" /> pokok anggur<x id="w" /> yang benar<n id="1" /> dan Bapa-Kulah pengusahanya.span>

<span class="red">Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya<x id="b" /> kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.span>

<span class="red">Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain<x id="c" /> dan melempari yang lain pula dengan batu.span>

Kata mereka kepada-Nya: "Ia akan membinasakan<x id="h" /> orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain,<x id="i" /> yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya."

<span class="red">Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita.span>

<span class="red">Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain.span>

<n id="1" />Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada orang banyak: <span class="red">"Seorang membuka kebun anggur;<x id="m" /> kemudian ia menyewakannya kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain untuk waktu yang agak lama.<x id="n" />span>

<span class="red">Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berunding, katanya: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisan ini menjadi milik kita.span>

<span class="red">Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu,<x id="p" /> dan mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain<n id="1" />."span> Mendengar itu mereka berkata: "Sekali-kali jangan!"

<n id="1" /><span class="red">"Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka<x id="y" /> kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga<x id="z" /> di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.<x id="a" />span>

<span class="red">Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris,<x id="e" /> mari kita bunuh dia,<x id="f" /> supaya warisannya<x id="g" /> menjadi milik kita.span>

<n id="1" />Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: <span class="red">"Adalah seorang membuka kebun anggur<x id="w" /> dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.span>

Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan<x id="x" /> Tuhan<n id="1" />! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar<x id="y" /> sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.<x id="z" />