demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian<x id="d" /> yang lebih kuat.

Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.

untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang<x id="c" /> kita dan mengingat akan perjanjian-Nya<x id="d" /> yang kudus,

Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa<x id="r" /> mereka."

Karena suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia tidak berlaku, selama pembuat wasiat itu masih hidup.

sambil berkata: "Inilah darah perjanjian yang ditetapkan<x id="t" /> Allah bagi kamu."

dan kepada Yesus, Pengantara<x id="x" /> perjanjian baru, dan kepada darah<x id="y" /> pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.<x id="z" />

Di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan<x id="x" /> dari emas, dan tabut perjanjian<n id="1" />,<x id="y" /> yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna,<x id="z" /> tongkat Harun yang pernah bertunas<x id="a" /> dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,<x id="b" />

Karena itu Ia adalah Pengantara<x id="j" /> dari suatu perjanjian<x id="k" /> yang baru<n id="1" />, supaya mereka yang telah terpanggil<x id="l" /> dapat menerima bagian<x id="m" /> kekal yang dijanjikan,<x id="n" /> sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian<x id="o" /> yang pertama.

<span class="red">Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian<n id="1" />,<x id="g" /> yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa<n id="2" />.<x id="h" />span>

Dan Ia berkata kepada mereka: <span class="red">"Inilah darah-Ku, darah perjanjian<n id="1" />,<x id="q" /> yang ditumpahkan bagi banyak orang.span>

Saudara-saudara,<x id="u" /> baiklah kupergunakan suatu contoh dari hidup sehari-hari. Suatu wasiat yang telah disahkan, sekalipun ia dari manusia, tidak dapat dibatalkan atau ditambahi oleh seorangpun.

Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara<x id="d" /> dari perjanjian<x id="e" /> yang lebih mulia<n id="1" />, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.

Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: <span class="red">"Cawan ini adalah perjanjian baru<x id="d" /> oleh darah-Ku<n id="1" />, yang ditumpahkan bagi kamu<n id="2" />.span>

Sebab mereka adalah orang Israel,<x id="t" /> mereka telah diangkat menjadi anak,<x id="u" /> dan mereka telah menerima kemuliaan,<x id="v" /> dan perjanjian-perjanjian,<x id="w" /> dan hukum Taurat,<x id="x" /> dan ibadah,<x id="y" /> dan janji-janji.<x id="z" />

Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru,<x id="j" /> yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis,<x id="k" /> tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan<n id="1" />, tetapi Roh menghidupkan.<x id="l" />

Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua perempuan itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, itulah Hagar--

Maka Allah damai sejahtera,<x id="w" /> yang oleh darah perjanjian<x id="x" /> yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati<x id="y" /> Gembala Agung segala domba,<x id="z" /> yaitu Yesus, Tuhan kita,

bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang<x id="h" /> mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," demikian firman Tuhan.

Kamulah yang mewarisi<x id="t" /> nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian<x id="u" /> yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.<x id="v" />