Dan kamu, saudara-saudara, kamu sama seperti Ishak adalah anak-anak janji.<x id="g" />

Sebab, jikalau apa yang ditentukan Allah berasal dari hukum Taurat, ia tidak berasal dari janji;<x id="y" /> tetapi justru oleh janjilah Allah telah menganugerahkan kasih karunia-Nya kepada Abraham.

Dan jikalau kamu adalah milik Kristus,<x id="s" /> maka kamu juga adalah keturunan<x id="t" /> Abraham dan berhak<x id="u" /> menerima janji<x id="v" /> Allah.

Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging<x id="c" /> dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji.<x id="d" />

Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia<x id="s" /> berkat Abraham<n id="1" /> sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh<x id="t" /> yang telah dijanjikan itu.

Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa,<x id="g" /> supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.

Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya.<x id="v" /> Tidak dikatakan "kepada keturunan-keturunannya" seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: "dan kepada keturunanmu<x id="w" />", yaitu Kristus.

Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidak dapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluh tahun<x id="x" /> kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya.

Kalau demikian, bertentangankah hukum Taurat dengan janji-janji Allah? Sekali-kali tidak.<x id="e" /> Sebab andaikata hukum Taurat diberikan sebagai sesuatu yang dapat menghidupkan, maka memang kebenaran berasal dari hukum Taurat.<x id="f" />