Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk<x id="k" /> atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?

<n id="1" /><n id="2" />Sekarang tentang karunia-karunia<x id="z" /> Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui<x id="a" /> kebenarannya.

Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara<x id="s" /> Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.

Tetapi Allah telah memberikan<x id="a" /> kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.<x id="b" />

Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri.<x id="j" />

Tetapi aku akan segera datang<x id="g" /> kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya.<x id="h" /> Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.

Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku;<x id="r" /> tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.<x id="s" />

Aku mau, supaya kamu mengetahui<n id="1" />,<x id="s" /> saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan<x id="t" /> dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.<x id="u" />

Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat<n id="1" />,<x id="v" /> bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.

Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu,<x id="d" /> tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani.

Tetapi dalam pertemuan Jemaat<n id="1" /> aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, dari pada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.<x id="p" />

Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakannya kepada suaminya di rumah. Sebab tidak sopan bagi perempuan untuk berbicara dalam pertemuan Jemaat.

Sebab sekarang aku tidak mau melihat kamu hanya sepintas lalu saja. Aku harap dapat tinggal agak lama dengan kamu, jika diperkenankan<x id="b" /> Tuhan.

Tetapi jikalau seorang menyangka, bahwa ia tidak berlaku wajar terhadap gadisnya, jika gadisnya itu telah bertambah tua dan ia benar-benar merasa, bahwa mereka harus kawin, baiklah mereka kawin, kalau ia menghendakinya. Hal itu bukan dosa.<x id="v" />

Isteri terikat selama suaminya hidup.<x id="x" /> Kalau suaminya telah meninggal, ia bebas untuk kawin dengan siapa saja yang dikehendakinya, asal orang itu adalah seorang yang percaya.<x id="y" />

Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki<n id="1" /> ialah Kristus,<x id="s" /> kepala dari perempuan ialah laki-laki<x id="t" /> dan Kepala dari Kristus ialah Allah.<x id="u" />

Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh<n id="1" />, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat.<x id="z" /> Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.<x id="a" />