Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda<x id="i" /> di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.

Saudara-saudara<x id="i" /> yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan,<x id="j" />

Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun<n id="1" /> dan seribu tahun sama seperti satu hari.<x id="w" />

Anggaplah kesabaran<x id="j" /> Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat,<x id="k" /> seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.<x id="l" />

Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, kamu telah mengetahui hal ini sebelumnya. Karena itu waspadalah,<x id="p" /> supaya kamu jangan terseret ke dalam kesesatan<x id="q" /> orang-orang<x id="r" /> yang tak mengenal hukum, dan jangan kehilangan peganganmu<x id="s" /> yang teguh.

Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.<x id="i" />"