Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!"

dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa<x id="y" /> yang mengaum. Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh<n id="1" /><x id="z" /> itu memperdengarkan suaranya.

Yesus berseru pula<n id="1" /> dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.<x id="b" />

yang berbondong-bondong mengikuti dia, sambil berteriak: "Enyahkanlah dia!<x id="q" />"

Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.<x id="u" />

Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: "Kasihanilah kami, hai Anak Daud.<x id="m" />"

Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"

Katanya: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Ia harus disalibkan!"

Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini<n id="1" />!"

Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."

Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"

Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang<n id="1" /> dalam nama Tuhan,<x id="i" />

Lalu Pilatus berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Salibkanlah Dia!"

Jawab-Nya: <span class="red">"Aku berkata kepadamu: Jika mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak.<x id="w" />"span>

Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.

Mendengar itu Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian<x id="g" /> mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru:

Mendengar itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya: "Besarlah Artemis dewi orang Efesus!<x id="o" />"

dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya,<x id="d" /> katanya: "Kota manakah yang sama dengan kota besar<x id="e" /> ini?<x id="f" />"

Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami,<x id="h" /> hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?<x id="i" />"

Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!<x id="k" />", lalu berteriak-teriak karena takut.