Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.<x id="q" />

Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan<x id="f" /> hukum Tauratlah yang akan dibenarkan<n id="1" />.

Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat,<x id="z" /> karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.<x id="a" />

Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah<n id="1" /><x id="b" /> telah dinyatakan, seperti yang disaksikan<x id="c" /> dalam Kitab Taurat dan Kitab-kitab para nabi,

Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah?<x id="p" /> Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!

Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.<x id="g" />

dan tahu akan kehendak-Nya, dan oleh karena diajar dalam hukum Taurat, dapat tahu mana yang baik dan mana yang tidak,

Engkau bermegah atas hukum Taurat,<x id="n" /> mengapa engkau sendiri menghina Allah dengan melanggar hukum Taurat itu?

Sebab jika mereka yang mengharapkannya dari hukum Taurat, menerima bagian yang dijanjikan Allah, maka sia-sialah iman dan batallah janji itu.<x id="i" />

Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat,<x id="y" /> sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.<x id="z" />

Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia<n id="1" />, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.<x id="b" />

Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa<n id="1" /> tanpa hukum Taurat;<x id="e" /> dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.

Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan<x id="r" /> hukum Taurat, tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat?<x id="s" />

Jika demikian, maka orang yang tak bersunat, tetapi yang melakukan hukum Taurat, akan menghakimi kamu<x id="t" /> yang mempunyai hukum tertulis dan sunat, tetapi yang melanggar hukum Taurat.

Dahulu aku hidup<n id="1" /> tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup,

supaya tuntutan<x id="q" /> hukum Taurat digenapi di dalam kita<n id="1" />, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.<x id="r" />

Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: "Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya.<x id="a" />"

Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat,<x id="g" /> maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.

Sunat memang ada gunanya, jika engkau mentaati hukum Taurat;<x id="p" /> tetapi jika engkau melanggar hukum Taurat, maka sunatmu<x id="q" /> tidak ada lagi gunanya.

Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji<x id="f" /> kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia,<x id="g" /> tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman.<x id="h" />