Dan ketika mereka mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorangpun kecuali Yesus seorang diri.

Kata mereka kepadanya: "Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?"

Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta.

<span class="red">Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi,span>

Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat<n id="1" /> segala sesuatu dengan jelas.

Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.<x id="e" />

Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan;<x id="n" /> dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?<x id="o" />"

Hai orang-orang Galatia<x id="v" /> yang bodoh,<x id="w" /> siapakah yang telah mempesona kamu?<x id="x" /> Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan<x id="y" /> itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?

Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: <span class="red">"Berbahagialah<n id="1" />, hai kamu yang miskin<n id="2" />, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.<x id="o" />span>

<span class="red">Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.span>

Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah<x id="z" /> ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi

Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: "Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?" Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi.<x id="j" />"

Tetapi beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta,<x id="g" /> tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?<x id="h" />"

Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas<x id="n" /> dan berkata: <span class="red">"Bapa,<x id="o" /> Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.span>

seperti ada tertulis: "Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar,<x id="m" /> sampai kepada hari sekarang ini.<x id="n" />"

Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, di manakah bahagiamu itu? Karena aku dapat bersaksi tentang kamu, bahwa jika mungkin, kamu telah mencungkil matamu dan memberikannya kepadaku.

Mata mereka penuh nafsu zinah dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat<x id="s" /> orang-orang yang lemah.<x id="t" /> Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan.<x id="u" /> Mereka adalah orang-orang yang terkutuk!<x id="v" />

<span class="red">Dan jika matamu menyesatkan<x id="a" /> engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka<x id="b" /> dengan bermata dua.span>

<span class="red">Dan jika matamu menyesatkan<x id="b" /> engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka,<x id="c" />span>

<span class="red">Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri<x id="s" /> dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.<x id="t" />span>