(0.99958388157895) | (Mzm 19:11) |
(ende: hambaMu) ialah pengarang sendiri. |
(0.83298657894737) | (Mzm 116:16) | (jerusalem: hambaMu perempuan) Bdk Maz 86:16+ |
(0.66638927631579) | (1Raj 8:36) |
(endetn: hambaMu) diperbaiki menurut beberapa naskah terdjemahan Junani. Tertulis: "hamba2Mu". |
(0.66638927631579) | (Mzm 86:16) | (jerusalem: hambaMu perempuan) Artinya: hamba budak karena kelahiran, bdk Maz 116:16. |
(0.58309059210526) | (2Taw 6:27) |
(endetn: hambaMu) diperbaiki menurut terdjemahan Syriah dan 1Ra 8:36. Tertulis: "hamba2Mu". |
(0.41649328947368) | (Kej 44:16) | (jerusalem: kesalahan hamba-hambamu) Kesalahan itu bukan pencurian yang tidak mereka lakukan bukan pula kejahatan yang mereka lakukan terhadap Yusuf dahulu; tetapi kemalangan yang sekarang menimpa mereka diartikan sebagai hukuman Allah yang menyatakan bahwa mereka berdosa. |
(0.41649328947368) | (2Raj 22:4) | (jerusalem: menyerahkan) Dalam naskah Ibrani tertulis menyelesaikan. Dalam terjemahan latin terbaca: melebur. Ini sesuai dengan 2Ra 21:9 dalam naskah Ibrani tempat terbaca: Hamba-hambamu ini telah melebur seluruh uang.... |
(0.33319463157895) | (Dan 9:17) | (jerusalem: doa hambaMu ini dan permohonannya) Bdk 1Ra 8:28; Neh 1:6,11; Maz 130:2 |
(0.29154529605263) | (Dan 1:12) |
(full: ADAKANLAH PERCOBAAN DENGAN HAMBA-HAMBAMU ... SEPULUH HARI.
) Nas : Dan 1:12 Karena Daniel dan kawan-kawannya diperhatikan raja secara khusus, murka raja akan menimpa pejabat itu apabila ia menyetujui permintaan Daniel; karena itu ia menolak (ayat Dan 1:10). Daniel tidak berdebat; sebaliknya dengan bijaksana dan tenang ia pergi kepada pengawal yang menyajikan makanan mereka dan menawarkan suatu percobaan selama 10 hari. |
(0.29154529605263) | (Mzm 144:10) | (jerusalem) Bdk Maz 18:50 |
(0.20824664473684) | (1Raj 3:9) |
(full: BERIKANLAH KEPADA HAMBA-MU INI HATI YANG FAHAM.
) Nas : 1Raj 3:9 Salomo memulai masa pemerintahannya dengan iman dan kasih kepada Allah (ayat 1Raj 3:3). Ia berdoa memohon hikmat dan hati yang paham (ayat 1Raj 3:5-9); Allah berkenan dengan permohonan ini (ayat 1Raj 3:10) serta mengabulkan doanya (ayat 1Raj 3:11-14). Akan tetapi, karunia hikmat dari Allah tidak menjamin bahwa Salomo akan senantiasa bertekun dalam kesalehan; karena alasan ini Allah menekankan bahwa Dia akan memperpanjang umur Salomo "jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan" (ayat 1Raj 3:14). Ketidaksetiaan Salomo di kemudian hari mencegah realisasi sepenuhnya kehendak Allah bagi hidupnya (1Raj 11:1-8). |
(0.16659731578947) | (2Sam 24:1) |
(sh: Pendaftaran Rakyat. (Rabu, 22 Juli 1998)) Pendaftaran Rakyat.Pendaftaran Rakyat. Hukuman dan penyesalan. Dosa Daud mendatangkan hukuman Tuhan berupa penyakit sampar yang membinasakan ribuan jiwa rakyat. Ketika Daud menyesal, serta bersedia menanggung segala akibat dosanya, Tuhan sudah lebih dahulu menyesal, bahwa terpaksa harus mendatangkan malapetaka itu. Kesucian dan kasih-Nya memang sering tampak sekaligus dalam hidup ini karena keduanya selaras tak terpisahkan dalam diri Tuhan. Doa: Tuhan beri hamba-Mu kerendahan hati pada saat hidup berhasil; untuk senantiasa melihat pada kemurahan-Mu semata. |
(0.16659731578947) | (Yes 49:1) |
(sh: Hamba Allah (Kamis, 18 Februari 1999)) Hamba AllahHamba Allah. Pada umumnya, para ahli sependapat bahwa syair ini berbicara tentang Yesus Kristus. Apakah petunjuknya bahwa itu menunjuk pada Yesus Kristus? Sebutan "hamba Allah" menunjuk pada kedudukan yang rendah, namun mengarah pada tuntutan ilahi yang mutlak. Dia digambarkan sebagai suatu pribadi yang tanpa cacat cela dan sepenuhnya berkenan kepada Tuhan. Dia dibebani tugas mulia yang bukan saja menyangkut pembebasan dan pemulihan Israel, tetapi juga penyelamatan bangsa-bangsa. Yesus Kristus adalah Hamba Allah sejati. Nubuatan Yesaya tentang Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia telah rela menjadi hamba. Renungkan lebih dalam, betapa banyak pengorbanan yang telah dipikul-Nya untuk kita! Pikirkan juga betapa dalam dan pedih penderitaan-Nya demi menggenapi misi penyelamatan Allah untuk kita! Bagi Dialah sepatutnya kita mengarahkan segala hormat dan penaklukkan diri. Teladan-Nya sebagai Hamba Allah Sejati akan bermakna dalam hidup kita, bila kita pun mengikuti jejak-Nya. Renungkan: Yesus Kristus telah merelakan diri-Nya menjadi hamba untuk menerangi kegelapan, kesuraman dan kekalutan. Doa: Tuhan berkatilah hidupku untuk menjadi hamba-Mu yang menuntun orang lain hidup dalam terang firman-Mu. |
(0.16659731578947) | (1Kor 9:1) |
(sh: Menghargai hamba Tuhan. (Sabtu, 30 Agustus 1997)) Menghargai hamba Tuhan.Menghargai hamba Tuhan. Tidak menuntut. Jemaat Korintus adalah buah pelayanan Paulus. Seharusnya Paulus berhak menuntut dukungan mereka. Tetapi karena ada penginjil lain, jemaat itu agaknya lupa akan Paulus. Sebagai pelayan Tuhan yang baik, Paulus tidak undur karena kecewa, walau itu tentu menyakitkan. Apa kunci ketahanan Paulus? Ia memandang pelayanannya adalah bagi Tuhan dan demi perkembangan jemaat-Nya. Hanya satu obat penawar racun kekecewaan dalam pelayanan: pandanglah Kristus yang empunya pelayanan dan yang berhak menerima pengabdian terbaik kita. Doa: Ajarkan kami, para hamba-Mu dan jemaat-Mu, tahu meniru teladan kasih-Mu dalam sikap kami satu kepada yang lain. |
(0.14577265131579) | (Neh 2:1) |
(sh: Berdoa dan bersiap untuk bekerja (Minggu, 12 November 2000)) Berdoa dan bersiap untuk bekerjaBerdoa dan bersiap untuk bekerja. Komunikasi Nehemia dengan Tuhan mendorong dia untuk melibatkan diri secara aktif dalam penyelesaian masalah di Yerusalem. Doa penuh keprihatinan bagi bangsanya diakhiri dengan suatu permohonan yang spesifik 'biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini' (hamba-hambamu&tab=notes" ver="">1:11). Melalui pergumulannya selama 3-4 bulan setelah menerima berita dari Hanani, Nehemia dipanggil dan diyakinkan oleh Tuhan bahwa ia sendiri yang harus bekerja untuk menyelesaikan masalah di Yerusalem. Nehemia yang harus memberanikan diri berbicara kepada raja yang dapat menghukum mati dirinya. Ia takut (2b) tetapi sadar bahwa Tuhan berdaulat dan sanggup mempengaruhi hati orang yang tidak beriman sekalipun dan mengabulkan doa Nehemia agar ia mendapat belas kasihan (hamba-hambamu&tab=notes" ver="">1:11). Setelah mendapat perhatian raja karena mukanya yang muram, Nehemia membeberkan masalahnya. Ia tetap sadar bahwa ia sangat membutuhkan Tuhan, terbukti dalam doanya yang kilat (4) yang dipanjatkannya dalam detik-detik antara: pertanyaan raja 'jadi, apa yang kau inginkan' dan jawaban Nehemia. Yang sangat mengesankan adalah persiapan Nehemia yang matang seperti keamanan dalam perjalanan, kebutuhan akan kayu untuk pintu-pintu gerbang di benteng Bait Suci, tembok kota, dan rumahnya sendiri. Kebutuhan-kebutuhan yang telah digumuli dalam doa selama beberapa bulan disampaikan Nehemia kepada raja yang dapat dipakai sebagai alat Tuhan semesta langit untuk memenuhi kebutuhannya. Nehemia memang mengandalkan kedaulatan dan kekuasaan Tuhan. Namun ini tidak membuat dia tidak menggunakan akal dan pikirannya. Kedaulatan Allah tidak dipakai sebagai alasan untuk bersikap malas dan lalai dalam mengadakan persiapan yang teliti. Renungkan: Teladan indah dari Nehemia: berdoa dan siap bekerja, Allah pasti membukakan pintu-pintu yang tertutup. Bacaan untuk Minggu ke-22 sesudah Pentakosta Lagu: Kidung Jemaat 457 |
(0.14577265131579) | (Ams 1:1) |
(sh: Perbedaan pengetahuan dan hikmat (Sabtu, 15 November 2003)) Perbedaan pengetahuan dan hikmatPerbedaan pengetahuan dan hikmat. Pengetahuan diidentikkan dengan informasi yang tepat, sedangkan hikmat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan informasi yang tepat itu pada waktu dan cara yang tepat. Di kitab Amsal, Raja Salomo tidak membedakan keduanya; istilah pengetahuan dan hikmat dipakai silih berganti untuk mewakili makna yang sama yakni bijaksana. Hikmat berawal dari kemampuan untuk melihat dan mendengarkan. Pada waktu Salomo diangkat menjadi raja, ia berdoa, “… berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham …” (ayat 1Raj. 3:9). Kata “paham” di sini berasal dari akar kata “mendengar”, tetapi bukan asal mendengar, melainkan mendengarkan dengan penuh perhatian. Orang yang bodoh—tidak berhikmat—tidak bersedia mendengarkan siapa pun termasuk Tuhan. Orang yang tidak mendengarkan Tuhan, Sang Sumber hikmat, adalah orang yang tidak takut kepada Tuhan. Ada orang yang kaya namun bodoh dan ada orang yang berpendidikan tinggi tetapi bodoh; ternyata, kaya dan cerdas tidak sama dengan bijaksana. Hikmat tidak diperoleh lewat kekayaan atau kecerdasan; hikmat didapatkan dari takut akan Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan adalah orang yang dipimpin oleh Tuhan; setiap langkah yang diambilnya merupakan hasil tuntunan Tuhan dan Tuhan tidak akan membiarkannya tersesat.Orang yang bijak adalah orang yang “tahu diri”—ia menyadari keterbatasannya; itu sebabnya ia bersedia menerima didikan baik dari Tuhan maupun sesamanya. Sebaliknya, orang bodoh adalah orang yang “tidak tahu diri”—ia tidak menyadari keterbatasannya dan menganggap diri mengetahui segalanya. Renungkan: Dalam mengambil keputusan, jangan cepat-cepat berkata, ya atau tidak. Jawablah dengan, tunggu!—menunggu kehendak dan pimpinan Tuhan. Inilah awal dari hikmat. |
(0.14577265131579) | (Yes 49:1) |
(sh: Keselamatan untuk semua bangsa (Kamis, 21 November 2013)) Keselamatan untuk semua bangsaJudul: Keselamatan untuk semua bangsa Dua hal kita simak dari pernyataan Sang Hamba. Pertama, Sang Hamba diidentikkan dengan Israel, yang menjadi target pemberitaan-Nya (3). Sang Hamba sekaligus mewakili Israel untuk tugas yang gagal dipenuhi oleh orang Israel sendiri. Tugas Israel ialah menjadi "kerajaan imam" dan "bangsa yang kudus" (Kel. 19:6). Penghukuman di Babel membuktikan kegagalan tersebut.Sang Hamba menyatakan keprihatinan-Nya (4a; bdk. perasaan Tuhan terhadap kebebalan umat-Nya di pasal hamba-hambamu&tab=notes" ver="">1). Namun, Ia tetap menerima panggilan tersebut (4b). Kedua, cakupan panggilan tersebut memang sesuai dengan panggilan mula-mula Israel, yaitu seluruh bangsa di muka bumi (6; lihat Kel. 19:5-6). Masalahnya ialah Israel sendiri yang mengeksklusifkan karya penyelamatan Tuhan itu. Mereka menolak melihat bangsa-bangsa di sekeliling mereka sebagai target misi. Ayat hamba-hambamu&tab=notes" ver="">7 bukan bagian dari kesaksian Sang Hamba, melainkan ucapan Tuhan untuk meneguhkan-Nya. Pelayanan Sang Hamba akan penuh dengan kontradiksi. Ada yang menolak dan menghina Dia. Tidak sedikit yang menerima dan menyembah-Nya. Semua ada di dalam kedaulatan Tuhan. Tuhan Yesus telah menggenapi nubuat Mesianik ini. Dialah keturunan Israel sejati yang sekaligus mewakili mereka menggenapi panggilan misi Israel bagi bangsa-bangsa. Dia telah ditolak dan dibunuh, sekaligus diterima dan disembah. Karya-Nya tetap efektif sampai sekarang. Mari kita mewartakan kabar keselamatan ini kepada semua orang. Diskusi renungan ini di Facebook:
|
(0.14577265131579) | (Flp 2:19) |
(sh: Delegasi (Kamis, 6 Agustus 2020)) DelegasiTimotius dan Epafroditus diutus Paulus ke jemaat di Filipi sebagai perwakilannya karena ia sedang berada dalam penjara. Kondisi ini sesungguhnya bisa menimbulkan dukacita bagi jemaat di Filipi. Namun, Paulus tidak ingin mereka bersedih. Oleh karena itulah, ia mengutus Timotius dan Epafroditus untuk memberi penguatan sehingga mereka bisa bersukacita dan terus hidup setia kepada Tuhan. Dalam mengutus delegasi, Paulus menetapkan kriteria bagi siapa yang dianggapnya mampu mewakili dirinya. Timotius adalah orang yang paling dekat dengannya. Ia setia, tulus, dan giat memberitakan Injil. Ia mengerjakan semuanya dengan hati yang bersih dan tidak mencari keuntungan pribadi. Visi dan misinya, seperti Paulus, adalah untuk memuliakan Kristus Yesus. Epafroditus pun diutus untuk kembali agar jemaat di Filipi mendengar langsung darinya tentang keadaan Paulus dalam penjara. Epafroditus memang utusan jemaat di Filipi untuk melayani Paulus selama dalam penjara. Epafroditus melakukan tugasnya dengan sangat baik. Pendelegasian oleh Paulus dilakukan dengan pertimbangan yang baik. Paulus melakukan semua itu dengan semangat tunduk kepada Kristus, bukan berdasarkan keinginan sendiri. Walaupun demikian, pendelegasian itu tidak membuat Paulus menjadi tidak peduli kepada jemaat Filipi. Ia tetap berharap bisa datang ke sana, apabila perkaranya sudah selesai. Pemberitaan Injil ternyata harus melibatkan orang lain dalam kerja sama. Kita bisa saja mendelegasikan tugas kepada orang yang dianggap mampu. Dengan demikian, penyebaran Injil bisa dikerjakan dengan efektif dan efisien. Namun, jika hendak memilih delegasi, kita tidak boleh melakukannya dengan sembarangan. Dalam hal ini pun, kita harus bersikap taat dan tunduk kepada kehendak Tuhan. Kita harus mendengarkan kehendak-Nya dengan saksama. Maka siapa pun yang diutus, mari kita hidup sebagai delegasi Kristus yang terus memberitakan Injil di dunia ini. Kita menjalani hidup mulia dengan menonjolkan sifat-sifat ilahi. [DSY] |