Kemudian juru minuman<x id="e" /> itu menceritakan mimpinya kepada Yusuf, katanya: "Dalam mimpiku itu tampak ada pohon anggur di depanku.

Pada satu malam juga kami bermimpi, aku dan kepala juru roti itu; masing-masing mempunyai mimpi dengan artinya sendiri.<x id="w" />

Bersama-sama dengan kami ada di sana seorang muda Ibrani,<x id="x" /> hamba kepala pengawal istana<x id="y" /> itu; kami menceritakan mimpi kami kepadanya, lalu diartikannya kepada kami mimpi<x id="z" /> kami masing-masing.

Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya,<x id="e" /> tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya.<x id="f" />"

Dan Malaikat Allah<x id="n" /> berfirman kepadaku dalam mimpi<x id="o" /> itu: Yakub! Jawabku: Ya Tuhan!<x id="p" />

Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini<n id="1" />:

Pada suatu kali bermimpilah mereka keduanya--baik juru minuman maupun juru roti raja Mesir, yang ditahan dalam penjara itu--masing-masing ada mimpinya,<x id="y" /> pada satu malam juga, dan mimpi masing-masing itu ada artinya sendiri.<x id="z" />

Pada suatu kali bermimpilah<x id="l" /> Yusuf<n id="1" />, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya;<x id="m" /> sebab itulah mereka lebih<x id="n" /> benci lagi kepadanya.

Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi<x id="h" /> kita itu datang!

Bulir yang kurus itu menelan ketujuh bulir yang bernas dan berisi tadi. Lalu terjagalah<x id="p" /> Firaun. Agaknya ia bermimpi!

Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Dalam mimpiku itu, aku berdiri di tepi sungai Nil;<x id="h" />

Selanjutnya dalam mimpiku itu kulihat timbul dari satu tangkai tujuh bulir gandum yang berisi dan baik.

Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain,<x id="s" /> yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang<x id="t" /> sujud menyembah kepadaku.<x id="u" />"

Tetapi pada waktu malam Allah datang kepada Abimelekh<x id="g" /> dalam suatu mimpi<x id="h" /> serta berfirman kepadanya: "Engkau harus mati<x id="i" /> oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami.<x id="j" />"

Pada suatu kali pada masa kambing domba itu suka berkelamin, maka aku bermimpi<x id="m" /> dan melihat, bahwa jantan-jantan yang menjantani kambing domba itu bercoreng-coreng, berbintik-bintik dan berbelang-belang.

Pada waktu malam datanglah Allah dalam suatu mimpi kepada Laban, orang Aram<x id="t" /> itu, serta berfirman kepadanya:<x id="u" /> "Jagalah baik-baik, supaya engkau jangan mengatai Yakub dengan sepatah katapun.<x id="v" />"

Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami?<x id="q" /> Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah<x id="r" /> mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.

Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini,<x id="i" /> lalu kita katakan: seekor binatang buas<x id="j" /> telah menerkamnya.<x id="k" /> Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya<x id="l" /> itu!"

Jawab mereka kepadanya: "Kami bermimpi, tetapi tidak ada orang yang dapat mengartikannya.<x id="c" />" Lalu kata Yusuf kepada mereka: "Bukankah Allah<x id="d" /> yang menerangkan arti mimpi? Ceritakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku."

Setelah dilihat oleh kepala juru roti,<x id="q" /> betapa baik arti<x id="r" /> mimpi itu, berkatalah ia kepadanya: "Akupun bermimpi juga. Tampak aku menjunjung tiga bakul<x id="s" /> berisi penganan.