Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya.

Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar<x id="h" /> juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna.

Kemudian Ishak menggali kembali sumur-sumur<x id="e" /> yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, dan yang telah ditutup oleh orang Filistin sesudah Abraham mati; disebutkannyalah nama sumur-sumur itu menurut nama-nama yang telah diberikan oleh ayahnya.

Jawabnya: "Ketujuh anak domba ini harus kauterima dari tanganku untuk menjadi tanda bukti<x id="r" /> bagiku, bahwa akulah yang menggali sumur<x id="s" /> ini."

Segala sumur,<x id="z" /> yang digali dalam zaman Abraham, ayahnya, oleh hamba-hamba ayahnya itu, telah ditutup oleh orang Filistin dan ditimbun<x id="a" /> dengan tanah.

Pada hari itu datanglah hamba-hamba Ishak memberitahukan kepadanya tentang sumur<x id="c" /> yang telah digali mereka, serta berkata kepadanya: "Kami telah mendapat air."

Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot,<x id="i" /> dan ia berkata: "Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran<x id="j" /> kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu<x id="k" /> di negeri ini."