Mataku menjadi kabur karena pedih hati,<x id="u" /> segala anggota tubuhku seperti bayang-bayang.<x id="v" />

Celakalah gembala-Ku<x id="r" /> yang pandir, yang meninggalkan domba-domba! Biarlah pedang menimpa lengannya<x id="s" /> dan menimpa mata kanannya! Biarlah lengannya kering sekering-keringnya, dan mata kanannya menjadi pudar<x id="t" /> sepudar-pudarnya!"

Musa berumur seratus dua puluh tahun,<x id="w" /> ketika ia mati; matanya belum kabur<x id="x" /> dan kekuatannya belum hilang.<x id="y" />

Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum<x id="z" /> di bumi; segala pulau<x id="a" /> mengharapkan<x id="b" /> pengajarannya.<x id="c" />

Ketika Ishak sudah tua<n id="1" />, dan matanya telah kabur, sehingga ia tidak dapat melihat<x id="h" /> lagi, dipanggilnyalah Esau, anak sulungnya,<x id="i" /> serta berkata kepadanya: "Anakku." Sahut Esau: "Ya, bapa."

Sebab telah Kuberitahukan kepadanya, bahwa Aku akan menghukum keluarganya untuk selamanya<n id="1" /> karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi<x id="f" /> mereka!

Dan kalau mereka bertanya kepadamu: Mengapa engkau mengeluh?<x id="l" /> jawablah: Karena suatu berita! Kalau berita itu sudah tersiar, setiap hati akan menjadi tawar<x id="m" /> dan semua tangan menjadi lemah lesu,<x id="n" /> segala semangat menghilang<x id="o" /> dan semua orang terkencing ketakutan.<x id="p" /> Sungguh, pasti datang dan terjadi! demikianlah firman Tuhan ALLAH."