Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita membuat batu bata<x id="m" /> dan membakarnya baik-baik." Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu<x id="n" /> dan ter<x id="o" /> gala-gala sebagai tanah liat.

Jadi sekarang, pergilah, bekerja!<x id="a" /> Jerami tidak akan diberikan lagi kepadamu, tetapi jumlah batu bata yang sama harus kamu serahkan."

(9-9) "Tembok batu bata jatuh, akan kita dirikan dari batu<x id="h" /> pahat; pohon-pohon ara<x id="i" /> ditebang, akan kita ganti dengan pohon-pohon aras.<x id="j" />"

suku bangsa yang menyakitkan hati-Ku senantiasa di depan mata-Ku,<x id="t" /> dengan mempersembahkan korban di taman-taman<x id="u" /> dewa dan membakar korban<x id="v" /> di atas batu bata;

dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan<x id="p" /> yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata,<x id="q" /> dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam<x id="r" /> dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.

"Tidak boleh lagi kamu memberikan jerami kepada bangsa itu untuk membuat batu bata,<x id="s" /> seperti sampai sekarang; biarlah mereka sendiri yang pergi mengumpulkan jerami,

Jerami tidak diberikan lagi kepada hamba-hambamu ini tetapi walaupun begitu, kami diperintahkan: Buatlah batu bata. Dan dalam pada itu hamba-hambamu ini dipukuli, padahal rakyat tuankulah yang bersalah."

Maka mengertilah para mandur Israel, bahwa mereka ada dalam keadaan susah, karena dikatakan kepada mereka: "Kamu tidak boleh mengurangi jumlah batu bata pada tiap-tiap hari."

"Engkau, anak manusia, ambillah sebuah batu bata<n id="1" />, letakkan di hadapanmu dan ukirlah di atasnya sebuah kota, yaitu Yerusalem.

tetapi jumlah batu bata, yang harus dibuat mereka sampai sekarang, bebankanlah itu juga kepada mereka dan jangan menguranginya<x id="t" />, karena mereka pemalas.<x id="u" /> Itulah sebabnya mereka berteriak-teriak: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada Allah<x id="v" /> kami.