Ya TUHAN, tidakkah mata-Mu<x id="z" /> terarah kepada kebenaran? Engkau memukul<x id="a" /> mereka, tetapi mereka tidak kesakitan; Engkau meremukkan mereka, tetapi mereka tidak mau menerima hajaran.<x id="b" /> Mereka mengeraskan kepalanya lebih dari pada batu,<x id="c" /> dan mereka tidak mau bertobat.<x id="d" />

Sebab itu dirus hujan tertahan<x id="l" /> dan hujan<x id="m" /> pada akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu<x id="n" /> adalah dahi perempuan sundal, engkau tidak mengenal malu.<x id="o" />

Mengapakah bangsa ini berpaling, berpaling terus-menerus? Mereka berpegang pada tipu,<x id="p" /> mereka menolak untuk kembali.<x id="q" />

Penindasan ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu!<x id="y" /> Mereka enggan mengenal TUHAN.

Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan?<x id="b" /> Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai.<x id="c" />

Tetapi apabila mereka enggan menerima piala itu dari tanganmu untuk meminum<x id="d" /> isinya, maka haruslah kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Kamu wajib meminumnya!

Beginilah firman TUHAN semesta alam: Orang Israel tertindas<x id="s" /> bersama-sama dengan orang Yehuda. Semua orang yang menawan mereka tetap menahan mereka, tidak mau melepaskan<x id="t" /> mereka.

Mereka sudah jatuh kembali kepada kesalahan nenek moyang<x id="s" /> mereka yang dahulu telah menolak mendengarkan firman-Ku.<x id="t" /> Mereka mengikuti allah lain<x id="u" /> dan beribadah kepadanya.<x id="v" /> Kaum Israel dan kaum Yehuda telah mengingkari perjanjian-Ku<x id="w" /> yang telah Kuikat dengan nenek moyang mereka.

Beginilah firman TUHAN: Dengar! Di Rama<x id="l" /> terdengar ratapan, tangisan yang pahit pedih: Rahel menangisi<n id="1" /> anak-anaknya, ia tidak mau dihibur<x id="m" /> karena anak-anaknya, sebab mereka tidak ada lagi.<x id="n" />