Lalu ia pergi mengambil kambing-kambing itu dan membawanya kepada ibunya; sesudah itu ibunya mengolah makanan yang enak, seperti yang digemari<x id="a" /> ayahnya.

Lalu Ishak membawa Ribka ke dalam kemah<x id="a" /> Sara,<x id="b" /> ibunya, dan mengambil dia menjadi isterinya.<x id="c" /> Ishak mencintainya<x id="d" /> dan demikian ia dihiburkan setelah ibunya meninggal.<x id="e" />

Bersiaplah, pergilah ke Padan-Aram,<x id="m" /> ke rumah Betuel,<x id="n" /> ayah ibumu, dan ambillah dari situ seorang isteri dari anak-anak Laban, saudara<x id="o" /> ibumu.

Berlarilah gadis itu pergi menceritakan kejadian<x id="m" /> itu ke rumah ibunya.

Ketika Yakub melihat Rahel,<x id="f" /> anak Laban saudara ibunya, serta kambing domba Laban, ia datang mendekat, lalu menggulingkan batu<x id="g" /> itu dari mulut sumur, dan memberi minum<x id="h" /> kambing domba<x id="i" /> itu.

Manusia itu memberi nama Hawa<x id="p" /> kepada isterinya<n id="1" />, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.

Maka tinggallah ia di padang gurun Paran,<x id="h" /> dan ibunya mengambil seorang isteri baginya<x id="i" /> dari tanah Mesir.

Tetapi saudara Ribka berkata, serta ibunya juga: "Biarkanlah anak gadis itu tinggal pada kami barang sepuluh hari lagi,<x id="j" /> kemudian bolehlah engkau pergi."

Tetapi ibunya berkata kepadanya: "Akulah<x id="y" /> yang menanggung kutuk itu, anakku; dengarkan saja perkataanku,<x id="z" /> pergilah ambil kambing-kambing itu."

dan bahwa Yakub mendengarkan perkataan ayah dan ibunya, dan pergi ke Padan-Aram,

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya<n id="1" /> dan bersatu<x id="b" /> dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.<x id="c" />

Lagipula ia benar-benar saudaraku,<x id="w" /> anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku.

Kemudian hamba itu mengeluarkan perhiasan emas dan perak serta pakaian<x id="g" /> kebesaran, dan memberikan semua itu kepada Ribka; juga kepada saudaranya dan kepada ibunya diberikannya pemberian<x id="h" /> yang indah-indah.

Lalu kata Yakub kepada Ribka, ibunya: "Tetapi Esau, kakakku, adalah seorang yang berbulu badannya,<x id="v" /> sedang aku ini kulitku licin.

Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu,<x id="w" /> dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu;<x id="x" /> jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia.<x id="y" />"

Demikianlah Ishak melepas Yakub, lalu berangkatlah<x id="w" /> Yakub ke Padan-Aram,<x id="x" /> kepada Laban anak Betuel, orang Aram<x id="y" /> itu, saudara Ribka<x id="z" /> ibu Yakub dan Esau.

Lepaskanlah kiranya aku dari tangan kakakku, dari tangan Esau, sebab aku takut<x id="p" /> kepadanya, jangan-jangan ia datang membunuh aku,<x id="q" /> juga ibu-ibu dengan anak-anaknya.<x id="r" />

Dan kami menjawab tuanku: Kami masih mempunyai ayah yang tua dan masih ada anaknya yang muda, yang lahir pada masa tuanya;<x id="j" /> kakaknya telah mati,<x id="k" /> hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu ayahnya sangat mengasihi dia.<x id="l" />

Ketika Ruben pada musim<x id="z" /> menuai gandum pergi berjalan-jalan, didapatinyalah di padang buah dudaim,<x id="a" /> lalu dibawanya kepada Lea, ibunya. Kata Rahel kepada Lea: "Berilah aku beberapa buah dudaim yang didapat oleh anakmu itu."

Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya,<x id="v" /> maka ia ditegor<x id="w" /> oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu<x id="x" /> sampai ke tanah?"