Undian untuk pintu timur<x id="b" /> jatuh pada Selemya; selanjutnya mereka membuang undi bagi Zakharia,<x id="c" /> anaknya, seorang penasihat yang berakal budi, lalu jatuhlah undiannya untuk pintu utara.

Untuk setiap pintu gerbang mereka membuang undi,<x id="a" /> menurut puak-puak mereka, baik puak yang kecil maupun puak yang besar.

Banyak orang yang tewas karena mati terbunuh, sebab pertempuran<x id="x" /> itu adalah dari pada Allah. Lalu mereka menduduki tempat orang-orang itu sampai waktu pembuangan.<x id="y" />

Orang Filistin berperang melawan orang Israel<n id="1" />. Orang-orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin dan banyak yang mati terbunuh di pegunungan Gilboa.

Ketika pembawa senjatanya melihat, bahwa Saul telah mati, iapun menjatuhkan dirinya ke atas pedangnya, lalu mati.

Orang-orang ini termasuk keturunan raksasa di Gat; mereka tewas oleh tangan Daud dan oleh tangan orang-orangnya.

Jadi TUHAN mendatangkan penyakit sampar<n id="1" /> kepada orang Israel, maka tewaslah<x id="i" /> dari orang Israel tujuh puluh ribu orang.

Tua dan muda, guru dan murid, membuang undi<x id="s" /> mengenai tugasnya.

Juga dari Manasye ada yang menyeberang memihak kepada Daud, ketika ia bersama-sama orang Filistin memerangi Saul. Sebenarnya ia tidak menolong mereka, sebab setelah mengambil keputusan raja-raja kota orang Filistin itu menyuruh dia pergi, katanya: "Mungkin, dengan taruhan kepala kita, ia menyeberang memihak kepada tuannya, Saul.<x id="e" />"

Lalu berkatalah Daud kepada Gad: "Sangat susah hatiku, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab sangat besar kasih sayang-Nya;<x id="h" /> tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia."

Di zaman Saul mereka melakukan perang melawan orang Hagri;<x id="n" /> setelah orang-orang ini jatuh ke dalam tangan mereka, maka mereka diam di kemah-kemah orang-orang itu di seluruh sisi timur Gilead.

Ketika keesokan harinya orang Filistin datang merampasi orang-orang yang mati terbunuh itu, didapati mereka Saul dan anak-anaknya tergelimpang di pegunungan Gilboa.

Pada perjalanannya ke Ziklag<x id="f" /> sebagian dari suku Manasye: Adnah, Yozabad, Yediael, Mikhael, Yozabad, Elihu dan Ziletai, kepala-kepala pasukan seribu suku Manasye menyeberang memihak kepadanya.

Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: "Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini memperlakukan aku sebagai permainan." Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.

Ketika Daud mengangkat mukanya, maka dilihatnyalah malaikat TUHAN berdiri di antara bumi dan langit, dengan di tangannya pedang terhunus yang diacungkan ke atas Yerusalem. Lalu dengan berpakaian kain kabung sujudlah<x id="n" /> Daud dan para tua-tua.

Mereka inipun, sama seperti saudara-saudara sesuku mereka, anak-anak Harun, membuang undi<x id="f" /> di depan raja Daud, di depan Zadok, Ahimelekh dan para kepala puak, para imam dan orang Lewi. Dalam hal ini seorang kepala puak sama dengan saudaranya yang terkecil.