dan mereka menyelesaikan segala urusan mengenai orang yang memperisteri perempuan asing itu pada hari pertama bulan pertama.

Jadi sekarang janganlah kamu memberikan anak-anak perempuanmu kepada anak lelaki mereka, ataupun mengambil anak-anak perempuan mereka untuk anak-anak lelakimu. Janganlah kamu mengikhtiarkan kesejahteraan dan kebahagiaan mereka<x id="t" /> untuk selama-lamanya, supaya kamu menjadi kuat,<x id="u" /> mengecap hasil tanah<x id="v" /> yang baik, dan mewariskan<x id="w" /> tanah itu kepada anak-anakmu untuk selama-lamanya.

Biarlah pemimpin-pemimpin kami bertindak mewakili jemaah seluruhnya, maka setiap orang di kota-kota kami yang memperisteri perempuan asing harus datang menghadap pada waktu-waktu tertentu, dan bersama-sama mereka para tua-tua dan para hakim<x id="t" /> di tiap-tiap kota, sampai murka<x id="u" /> Allah kami yang bernyala-nyala karena perkara ini dijauhkan dari kami."

Dan tentang mereka diputuskan oleh kepala daerah, bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan<x id="o" /> maha kudus, sampai ada seorang imam bertindak dengan memegang Urim dan Tumim.<x id="p" />

Orang tidak dapat lagi membedakan mana bunyi sorak-sorai kegirangan<x id="x" /> dan mana bunyi tangis rakyat, karena rakyat bersorak-sorai dengan suara yang nyaring, sehingga bunyinya kedengaran sampai jauh.

Bahkan, selama zaman Koresh, raja negeri Persia, sampai zaman pemerintahan Darius, raja negeri Persia<n id="1" />, mereka menyogok para penasihat untuk melawan orang-orang Yehuda itu dan menggagalkan rancangan mereka.

rawatlah dan jagalah itu sampai kamu dapat menimbangnya di depan para pemuka imam serta orang-orang Lewi dan para pemimpin kaum keluarga orang Israel di Yerusalem, di dalam bilik-bilik rumah TUHAN."

Lalu berkumpullah kepadaku semua orang yang gemetar<x id="y" /> karena firman Allah Israel, oleh sebab perbuatan tidak setia orang-orang buangan itu, tetapi aku tetap duduk tertegun<x id="z" /> sampai korban petang.

dan kataku: "Ya Allahku, aku malu<x id="c" /> dan mendapat cela, sehingga tidak berani menengadahkan mukaku kepada-Mu, ya Allahku, karena dosa kami telah menumpuk mengatasi kepala kami dan kesalahan kami telah membubung ke langit.<x id="d" />

masakan kami kembali melanggar perintah-Mu dan kawin-mengawin<x id="z" /> dengan bangsa-bangsa yang keji ini? Tidakkah Engkau akan murka kepada kami sampai kami<x id="a" /> habis binasa, sehingga tidak ada yang tinggal<x id="b" /> hidup atau terluput?

Dari zaman nenek moyang<x id="e" /> kami sampai hari ini kesalahan kami besar, dan oleh karena dosa kami maka kami sekalian dengan raja-raja dan imam-imam kami diserahkan ke dalam tangan raja-raja negeri, ke dalam kuasa pedang,<x id="f" /> ke dalam penawanan<x id="g" /> dan penjarahan, dan penghinaan<x id="h" /> di depan umum, seperti yang terjadi sekarang ini.