Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan.

tetapi kepala juru roti<x id="f" /> itu digantungnya, seperti yang ditakbirkan<x id="g" /> Yusuf kepada mereka.

Sesudah semuanya itu<n id="1" /> terjadilah, bahwa juru minuman<x id="q" /> raja Mesir dan juru rotinya<x id="r" /> membuat kesalahan terhadap tuannya, raja Mesir itu,

maka murkalah<x id="s" /> Firaun<n id="1" /> kepada kedua pegawai<x id="t" /> istananya, kepala juru minuman dan kepala juru roti itu.

"Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti<x id="u" /> bundar<n id="1" /> dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;<x id="v" />

Perempuan itu mempunyai seekor anak lembu<x id="h" /> tambun di rumahnya maka segeralah ia menyembelih itu. Ia mengambil tepung, diremasnya dan dibakarnya menjadi roti yang tidak beragi.

Sekaliannya mereka orang-orang berzinah,<x id="t" /> bagaikan dapur perapian yang menyala terus, ketika tukang bakar roti berhenti membesarkan apinya, sementara ia meremas adonan sampai menjadi muai oleh ragi.

Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat<x id="s" /> yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."

Tetapi karena ia sangat mendesak<x id="r" /> mereka, singgahlah mereka dan masuk ke dalam rumahnya,<x id="s" /> kemudian ia menyediakan hidangan bagi mereka, ia membakar roti yang tidak beragi,<x id="t" /> lalu mereka makan.<x id="u" />

Setelah dilihat oleh kepala juru roti,<x id="q" /> betapa baik arti<x id="r" /> mimpi itu, berkatalah ia kepadanya: "Akupun bermimpi juga. Tampak aku menjunjung tiga bakul<x id="s" /> berisi penganan.

Dalam bakul atas ada berbagai-bagai makanan untuk Firaun, buatan juru roti, tetapi burung-burung memakannya dari dalam bakul yang di atas kepalaku."

Waktu itu tuanku Firaun murka kepada pegawai-pegawainya,<x id="u" /> dan menahan aku dalam rumah pengawal istana,<x id="v" /> beserta dengan kepala juru roti.

Janganlah itu dibakar beragi. Telah Kuberikan itu sebagai bagian<x id="y" /> mereka dari pada segala korban api-apian-Ku;<x id="z" /> itulah bagian maha kudus,<x id="a" /> sama seperti korban penghapus dosa dan korban penghapus salah.

Tiap-tiap korban sajian yang dibakar di dalam pembakaran roti,<x id="k" /> dan segala yang diolah di dalam wajan<x id="l" /> dan di atas panggangan<x id="m" /> adalah bagi imam yang mempersembahkannya.

Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa<x id="f" /> tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil<x id="g" /> bagi TUHAN.

Jika Aku memusnahkan persediaan makananmu,<x id="t" /> maka sepuluh perempuan akan membakar roti di dalam satu pembakaran. Mereka akan mengembalikan rotimu menurut timbangan tertentu, dan kamu akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang.

Dan kayunya menjadi kayu api<x id="e" /> bagi manusia, yang memakainya untuk memanaskan diri; lagipula ia menyalakannya untuk membakar roti. Tetapi juga ia membuatnya menjadi allah lalu menyembah<x id="f" /> kepadanya; ia mengerjakannya menjadi patung lalu sujud<x id="g" /> kepadanya.

Batin mereka seperti dapur perapian;<x id="w" /> hati mereka menyala-nyala; semalam-malaman murka mereka surut, pada waktu pagi menyala kembali seperti api yang menjilat.

Pada suatu kali bermimpilah mereka keduanya--baik juru minuman maupun juru roti raja Mesir, yang ditahan dalam penjara itu--masing-masing ada mimpinya,<x id="y" /> pada satu malam juga, dan mimpi masing-masing itu ada artinya sendiri.<x id="z" />

Dan terjadilah pada hari ketiga,<x id="y" /> hari kelahiran<x id="z" /> Firaun, maka Firaun mengadakan perjamuan untuk semua pegawainya.<x id="a" /> Ia meninggikan kepala juru minuman dan kepala juru roti<x id="b" /> itu di tengah-tengah para pegawainya: