TUHAN, Allah nenek moyangmu, kiranya menambahi<x id="i" /> kamu seribu kali lagi dari jumlahmu sekarang dan memberkati kamu seperti yang dijanjikan-Nya<x id="j" /> kepadamu.

Sebab aku gentar karena murka dan kepanasan amarah yang ditimpakan TUHAN kepadamu, sampai Ia mau memunahkan kamu.<x id="w" /> Tetapi sekali inipun TUHAN mendengarkan aku.<x id="x" />

Maka aku ini berdiri di atas gunung seperti yang pertama kali, empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan sekali inipun TUHAN mendengarkan aku: TUHAN tidak mau memusnahkan engkau.<x id="s" />

Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap<x id="v" /> hadirat TUHAN, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi,<x id="w" /> pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun.<x id="x" /> Janganlah ia menghadap hadirat TUHAN dengan tangan hampa,<x id="y" />