Bukankah hikmat berseru-seru,<x id="u" /> dan kepandaian memperdengarkan suaranya?

dan orang-orang yang berlalu di jalan, yang lurus jalannya diundangnya<x id="k" /> dengan kata-kata:

Siapa selalu merencanakan kejahatan akan disebut penipu.

Siapa menahannya menahan angin, dan tangan kanannya menggenggam minyak.

di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.

Oleh karena kamu menolak<x id="h" /> ketika aku memanggil,<x id="i" /> dan tidak ada orang yang menghiraukan<x id="j" /> ketika aku mengulurkan tanganku,

Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab,<x id="p" /> mereka akan bertekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.<x id="q" />

ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian<n id="1" />,<x id="z" /> dan menujukan suaramu kepada kepandaian,

Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,

"Hai para pria, kepadamulah aku berseru,<x id="w" /> kepada anak-anak manusia kutujukan suaraku.

Pelayan-pelayan perempuan telah disuruhnya berseru-seru<x id="r" /> di atas tempat-tempat yang tinggi di kota:<x id="s" />

Tetapi orang itu tidak tahu, bahwa di sana ada arwah-arwah dan bahwa orang-orang yang diundangnya ada di dalam dunia orang mati.<x id="n" />

Orang yang bijak menyembunyikan pengetahuannya,<x id="k" /> tetapi hati orang bebal menyeru-nyerukan kebodohan.<x id="l" />

Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.<x id="z" />

Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan,<x id="b" /> dan mulutnya berseru meminta pukulan.

Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?<x id="v" />

Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah<n id="1" />, tidak akan menerima jawaban,<x id="o" /> kalau ia sendiri berseru-seru.<x id="p" />