Karena itu terjadilah perkelahian<x id="d" /> antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan<x id="e" /> dan orang Feris<x id="f" /> diam di negeri<x id="g" /> itu.

Maka berkatalah Abram kepada Lot:<x id="h" /> "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku<x id="i" /> dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.<x id="j" />

Lalu bertengkarlah<x id="f" /> para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka: "Air ini kepunyaan kami.<x id="g" />" Dan Ishak menamai sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana.

Akulah yang berkata tentang Koresh:<x id="x" /> Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem:<x id="y" /> Baiklah ia dibangun! dan tentang Bait Suci<n id="1" />:<x id="z" /> Baiklah diletakkan dasarnya!<x id="a" />"

Maka pada hari itu juga ada di sana salah seorang pegawai Saul, yang dikhususkan melayani TUHAN; namanya Doeg,<x id="m" /> seorang Edom,<x id="n" /> pengawas atas gembala-gembala Saul.

Pondok kediamanku dibongkar<x id="g" /> dan dibuka seperti kemah<x id="h" /> gembala; seperti tukang tenun menggulung<x id="i" /> tenunannya aku mengakhiri hidupku; TUHAN memutus nyawaku dari benang hidup.<x id="j" /> Dari siang sampai malam<x id="k" /> Engkau membiarkan aku begitu saja,

Celakalah gembala-Ku<x id="r" /> yang pandir, yang meninggalkan domba-domba! Biarlah pedang menimpa lengannya<x id="s" /> dan menimpa mata kanannya! Biarlah lengannya kering sekering-keringnya, dan mata kanannya menjadi pudar<x id="t" /> sepudar-pudarnya!"

"Hai pedang,<x id="l" /> bangkitlah terhadap gembala-Ku,<x id="m" /> terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala<n id="1" />, sehingga domba-domba tercerai-berai!<x id="n" /> Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.