Mereka menamai kota itu Dan,<x id="k" /> menurut nama bapa leluhur mereka, yakni Dan, yang lahir bagi Israel, tetapi nama kota itu dahulu adalah Lais.<x id="l" />

Ada seorang dari pegunungan Efraim, Mikha<n id="1" /><x id="c" /> namanya.

Orang itu pergi ke negeri orang Het<x id="n" /> dan mendirikan di sana sebuah kota yang dinamainya Lus.<x id="o" /> Demikianlah nama kota itu sampai sekarang.

Maka tempat itu dinamai Bokhim.<x id="b" /> Lalu mereka mempersembahkan korban di sana kepada TUHAN.

Dari sana mereka bergerak menyerang penduduk Debir.<x id="r" /> Nama Debir dahulu adalah Kiryat-Sefer.

Keturunan Yusuf menyuruh orang mengintai Betel itu--nama kota itu dahulu adalah Lus.<x id="k" />

juga gundiknya<x id="b" /> yang tinggal di Sikhem melahirkan seorang anak laki-laki baginya, lalu ia memberikan nama Abimelekh<x id="c" /> kepada anak itu.

Pada waktu itu ada seorang dari Zora,<x id="u" /> dari keturunan orang Dan,<x id="v" /> namanya Manoah;<x id="w" /> isterinya mandul, tidak beranak.<x id="x" />

Kemudian berkatalah Manoah kepada Malaikat TUHAN itu: "Siapakah nama-Mu,<x id="v" /> sebab apabila terjadi yang Kaukatakan itu, maka kami hendak memuliakan Engkau."

Tetapi jawab malaikat TUHAN itu kepadanya: "Mengapa engkau juga menanyakan nama-Ku?<x id="w" /> Bukankah nama itu ajaib?"

Lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan memberi nama Simson<x id="e" /> kepadanya. Anak itu menjadi besar<x id="f" /> dan TUHAN memberkati dia.<x id="g" />

Sesudah itu Simson jatuh cinta<x id="r" /> kepada seorang perempuan dari lembah Sorek yang namanya Delila.<x id="s" />

Lalu suku Yehuda bergerak menyerang orang Kanaan yang diam di Hebron<x id="o" />--nama Hebron dahulu adalah Kiryat-Arba<x id="p" />--dan memukul kalah Sesai, Ahiman dan Talmai.<x id="q" />

Yehuda maju bersama-sama dengan Simeon,<x id="x" /> saudaranya itu, lalu mereka memukul kalah orang Kanaan, penduduk Zefat; mereka menumpas kota itu. Sebab itu kota itu dinamai Horma.<x id="y" />

Kemudian perempuan itu datang kepada suaminya dan berkata: "Telah datang kepadaku seorang abdi Allah,<x id="h" /> yang rupanya sebagai rupa malaikat Allah,<x id="i" /> amat menakutkan.<x id="j" /> Tidak kutanyakan dari mana datangnya, dan tidak juga diberitahukannya namanya kepadaku.

Kemudian Allah membelah liang batu yang di Lehi itu, dan keluarlah air dari situ. Ia minum, lalu menjadi kuat dan segar<x id="i" /> kembali. Sebab itu dinamailah mata air<x id="j" /> itu Mata Air Penyeru, yang sampai sekarang masih ada di Lehi.