Ayah seorang yang benar akan bersorak-sorak; yang memperanakkan orang-orang yang bijak akan bersukacita karena dia.<x id="p" />

Diberkatilah kiranya sendangmu,<x id="w" /> bersukacitalah dengan isteri masa mudamu:<x id="x" />

Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam.<x id="b" />

Biarlah ayahmu dan ibumu bersukacita, biarlah beria-ria<x id="q" /> dia yang melahirkan engkau.

Kekuatiran dalam hati membungkukkan<x id="n" /> orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.

Anak yang bijak menggembirakan ayahnya,<x id="x" /> tetapi orang yang bebal menghina ibunya.

Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang.<x id="n" />

Siapa mendapat anak yang bebal, mendapat duka, dan ayah orang bodoh<x id="m" /> tidak akan bersukacita.

Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita.

Jangan bersukacita<x id="m" /> kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria<x id="n" /> kalau ia terperosok,

Minyak dan wangi-wangian<x id="i" /> menyukakan hati, tetapi penderitaan merobek jiwa.

Jika orang benar bertambah, bersukacitalah<x id="h" /> rakyat, tetapi jika orang fasik memerintah,<x id="i" /> berkeluhkesahlah<x id="j" /> rakyat.

Orang yang jahat terjerat oleh pelanggarannya,<x id="o" /> tetapi orang benar akan bersorak dan bersukacita.

Amsal-amsal<x id="o" /> Salomo.<x id="p" /> Anak yang bijak mendatangkan sukacita kepada ayahnya,<x id="q" /> tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya.

Orang yang mencintai hikmat menggembirakan ayahnya,<x id="k" /> tetapi siapa yang bergaul dengan pelacur memboroskan harta.<x id="l" />