Sebab Mordekhai<x id="r" /> besar kekuasaannya<x id="s" /> di dalam istana raja dan tersiarlah berita tentang dia ke segenap daerah, karena Mordekhai itu bertambah-tambah besar kekuasaannya.<x id="t" />

Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali.

Yaitu dia yang berlaku tidak bercela,<x id="x" /> yang melakukan apa yang adil dan yang mengatakan kebenaran<x id="y" /> dengan segenap hatinya,

Ia ingat bahwa mereka itu daging<x id="q" />, angin<x id="r" /> yang berlalu, yang tidak akan kembali.

Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup dengan mulut serong,

Siapa bersih kelakuannya,<x id="d" /> aman jalannya,<x id="e" /> tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.<x id="f" />

Siapa mengumpat, membuka rahasia,<x id="l" /> tetapi siapa yang setia, menutupi perkara.<x id="m" />

Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.<x id="r" />

Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia<n id="1" />.

Lebih baik seorang miskin yang bersih kelakuannya dari pada seorang yang serong bibirnya lagi bebal.<x id="w" />

Siapa mengumpat, membuka rahasia,<x id="l" /> sebab itu janganlah engkau bergaul dengan orang yang bocor mulut.

Lebih baik orang miskin yang bersih kelakuannya dari pada orang yang berliku-liku<x id="z" /> jalannya, sekalipun ia kaya.

Siapa berlaku tidak bercela akan diselamatkan,<x id="m" /> tetapi siapa berliku-liku jalannya akan jatuh<x id="n" /> ke dalam lobang.

Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"

Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya<x id="p" /> dalam guruh.<x id="q" />

Tetapi jalan orang benar<x id="w" /> itu seperti cahaya fajar,<x id="x" /> yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.<x id="y" />

Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu<x id="o" /> untuk dihukum,

Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku<x id="o" /> dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!

Bertanyalah mereka: "Akan kami apakan engkau, supaya laut menjadi reda dan tidak menyerang kami lagi, sebab laut semakin bergelora."

Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora<x id="s" /> menyerang mereka.