Sebagaimana awan lenyap<x id="d" /> dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati<x id="e" /> tidak akan muncul kembali.<x id="f" />

Demikianlah pengalaman<x id="e" /> semua orang yang melupakan Allah;<x id="f" /> maka lenyaplah harapan orang fasik,<x id="g" />

maka aku akan berbicara tanpa rasa takut terhadap Dia,<x id="n" /> karena aku tidak menyadari<x id="o" /> kesalahanku."

Karena hati mereka telah Kaukatupkan bagi pengertian;<x id="o" /> itulah sebabnya Engkau mencegah mereka untuk menang.

Suatupun tidak luput dari pada lahapnya, itulah sebabnya kemujurannya tidak kekal.<x id="g" />

Itulah sebabnya engkau<x id="z" /> dikelilingi perangkap,<x id="a" /> dan dikejutkan<x id="b" /> oleh kedahsyatan dengan tiba-tiba.

Itulah sebabnya hatiku gemetar menghadapi Dia,<x id="v" /> kalau semuanya itu kubayangkan, maka aku ketakutan terhadap Dia.<x id="w" />

Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku<x id="p" /> dan dengan menyesal<x id="q" /> aku duduk dalam debu dan abu<n id="1" />.<x id="r" />"

Sesudah itu Ayub membuka mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya<n id="1" />.<x id="b" />

Sesungguhnya, semuanya itu telah kami selidiki, memang demikianlah adanya; dengarkanlah<x id="n" /> dan camkanlah itu!<x id="o" />"

Maka beratnya akan melebihi pasir<x id="q" /> di laut; oleh sebab itu tergesa-gesalah<x id="r" /> perkataanku.

demikianlah dibagikan kepadaku bulan-bulan yang sia-sia, dan ditentukan kepadaku<x id="t" /> malam-malam penuh kesusahan.

"Sungguh, aku tahu, bahwa demikianlah halnya, masakan manusia benar di hadapan Allah<n id="1" />?<x id="x" />

Semuanya itu sama saja, itulah sebabnya aku berkata: yang tidak bersalah dan yang bersalah<x id="m" /> kedua-duanya dibinasakan-Nya.

karena mereka meninggalkan-Nya,<x id="q" /> dan tidak mengindahkan satupun dari pada jalan-Nya,<x id="r" />

Lalu berbicaralah Elihu bin Barakheel, orang Bus itu: "Aku masih muda dan kamu sudah berumur tinggi;<x id="w" /> oleh sebab itu aku malu dan takut mengemukakan pendapatku kepadamu.