(41-18) Besi dirasanya seperti jerami,<x id="y" /> tembaga seperti kayu lapuk.

(41-23) Ia meninggalkan jejak yang bercahaya, sehingga samudera raya disangka orang rambut putih.

Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.<x id="i" />

Juga orang bodoh akan disangka bijak kalau ia berdiam<x id="w" /> diri dan disangka berpengertian kalau ia mengatupkan bibirnya.

Tetapi tidak usahlah mengadakan perhitungan dengan mereka mengenai uang yang diberikan ke tangan mereka, sebab mereka bekerja dengan jujur.<x id="r" />"

Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan<n id="1" /><x id="e" /> TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!<x id="f" />

Bukankah hanya sedikit waktu<x id="g" /> lagi, Libanon<x id="h" /> akan berubah menjadi kebun<x id="i" /> buah-buahan<n id="1" />, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan?<x id="j" />

Sampai dicurahkan kepada kita Roh<x id="r" /> dari atas<n id="1" />: Maka padang gurun akan menjadi kebun<x id="s" /> buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan.<x id="t" />

Tetapi rumah-rumah di desa-desa yang tidak dikelilingi pagar tembok haruslah dianggap sama dengan ladang-ladang di negeri itu, atasnya harus ada hak menebus dan dalam tahun Yobel rumah itu harus bebas.

(36-5) Kejahatan<x id="d" /> dirancangkannya di tempat tidurnya, ia menempatkan dirinya di jalan<x id="e" /> yang tidak baik; apa yang jahat<x id="f" /> tidak ditolaknya<n id="1" />.

(40-18) Aku ini sengsara dan miskin,<x id="y" /> tetapi Tuhan memperhatikan aku.<x id="z" /> Engkaulah yang menolong<x id="a" /> aku dan meluputkan<x id="b" /> aku, ya Allahku, janganlah berlambat!<x id="c" />

Tetapi dia sendiri tidak demikian maksudnya<x id="o" /> dan tidak demikian rancangan hatinya, melainkan niat hatinya ialah hendak memunahkan dan hendak melenyapkan tidak sedikit bangsa-bangsa.

Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu! Apakah tanah liat<x id="c" /> dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya:<x id="d" /> "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya:<x id="e" /> "Ia tidak tahu apa-apa<x id="f" />"?

Karena jikalau pada hari yang ketiga masih dimakan dari daging korban keselamatan<x id="z" /> itu, maka TUHAN tidak berkenan<x id="a" /> akan orang yang mempersembahkannya dan korban itu dianggap batal<x id="b" /> baginya, bahkan menjadi sesuatu yang jijik, dan orang yang memakannya harus menanggung<x id="c" /> kesalahannya sendiri.

tetapi tidak membawanya ke pintu Kemah Pertemuan,<x id="r" /> untuk dipersembahkan sebagai persembahan kepada TUHAN di depan Kemah Suci TUHAN,<x id="s" /> hal itu harus dihitungkan kepada orang itu sebagai hutang darah, karena ia telah menumpahkan darah, dan orang itu haruslah dilenyapkan dari tengah-tengah bangsanya.<x id="t" />

dan berkata kepada raja: "Janganlah kiranya tuanku tetap memandang aku bersalah, dan janganlah kiranya tuanku mengingat kesalahan yang dilakukan hambamu ini pada hari tuanku raja keluar dari Yerusalem;<x id="d" /> janganlah kiranya raja memperhatikannya lagi.

Dengan tak disangka-sangka ia akan memasuki daerah-daerah yang paling subur dari negeri itu, dan melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh para bapa dan nenek moyangnya, yakni menghamburkan rampasan dan jarahan dan harta di antara orang-orangnya;<x id="k" /> juga terhadap tempat-tempat yang berbenteng ia membuat siasat, tetapi hanya untuk sementara waktu.