Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada TUHAN.<x id="m" />

Sebab mereka itu suatu bangsa yang tidak punya pertimbangan,<x id="b" /> dan tidak ada pengertian pada mereka.

Singa binasa karena kekurangan mangsa,<x id="j" /> dan anak-anak singa betina bercerai-berai.<x id="k" />

aku mendapat ucapan berkat<x id="c" /> dari orang yang nyaris binasa, dan hati seorang janda<x id="d" /> kubuat bersukaria;

Lagipula, apakah gunanya bagiku kekuatan tangan mereka? Mereka sudah kehabisan tenaga,

(31-13) Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati,<x id="a" /> telah menjadi seperti barang yang pecah.

Kita telah menembaki mereka, Hesybon binasa sampai ke Dibon,<x id="h" /> dan kita menanduskannya sampai ke Nofah, yang terbentang sampai ke Medeba.<x id="i" />"

Ketika ia melihat orang Amalek,<x id="z" /> diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Yang pertama di antara bangsa-bangsa ialah Amalek, tetapi akhirnya<x id="a" /> ia akan sampai kepada kebinasaan."

Tetapi kapal-kapal akan datang dari pantai orang Kitim,<x id="e" /> mereka akan menindas Asyur<x id="f" /> dan menindas Heber,<x id="g" /> lalu iapun juga akan sampai kepada kebinasaan.<x id="h" />"

Lagipula TUHAN, Allahmu, akan melepaskan tabuhan<x id="f" /> menyerbu mereka, sampai habis binasa orang-orang yang masih tinggal dan yang menyembunyikan diri terhadap engkau.

Camkanlah ini: siapa binasa<x id="z" /> dengan tidak bersalah dan di manakah orang yang jujur dipunahkan<n id="1" />?<x id="a" />

Tetapi mata orang fasik akan menjadi rabun,<x id="u" /> mereka<x id="v" /> tidak dapat melarikan diri lagi; yang masih diharapkan mereka hanyalah menghembuskan<x id="w" /> nafas."

Ingatan kepadanya lenyap dari bumi,<x id="a" /> namanya<x id="b" /> tidak lagi disebut di lorong-lorong.<x id="c" />

(9-7) musuh telah habis binasa, menjadi timbunan puing senantiasa: kota-kota<x id="r" /> telah Kauruntuhkan; lenyaplah ingatan kepadanya.<x id="s" />

Aku sesat seperti domba<x id="x" /> yang hilang<n id="1" />, carilah hamba-Mu ini, sebab perintah-perintah-Mu tidak kulupakan.<x id="y" />

Celakalah engkau, hai Moab,<x id="c" /> binasa engkau, hai bangsa dewa Kamos! Sebab anak-anakmu lelaki telah diculik tertawan dan anak-anakmu perempuan menjadi tawanan.

Para petani<x id="x" /> menjadi malu, tukang-tukang kebun anggur meratap karena gandum dan karena jelai,<x id="y" /> sebab sudah musnah<x id="z" /> panen ladang.

(142-5) Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian<x id="b" /> bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari<x id="c" /> aku.

Dalam hidupku yang sia-sia<x id="n" /> aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya.<x id="o" />

Orang benar binasa<n id="1" />,<x id="q" /> dan tidak ada seorangpun yang memperhatikannya;<x id="r" /> orang-orang saleh tercabut nyawanya, dan tidak ada seorangpun yang mengindahkannya; sungguh, karena merajalelanya kejahatan,<x id="s" /> tercabutlah nyawa orang benar