Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

Kemudian ia mengukur balai gerbang itu: delapan hasta

dan tiang temboknya dua hasta dan balai itu ada di sebelah dalam.

Lalu ia mengukur lobang pintu gerbang itu: lebarnya sebelah dalam adalah sepuluh hasta, dan lebarnya sebelah luar tiga belas hasta.

Lalu dibawanya aku ke pelataran dalam melalui pintu gerbang selatan dan ia mengukur pintu gerbang itu, ukurannya<x id="s" /> sama saja dengan yang lain-lain.

Lalu dibawanya aku ke sebelah timur pelataran dalam dan ia mengukur pintu gerbang yang di situ, dan ukurannya<x id="y" /> sama saja dengan yang lain-lain.

Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur<x id="e" /> di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.

Lalu ia mengukur pintu gerbang itu dari dinding belakang kamar jaga yang satu sampai dinding belakang kamar jaga yang lain, melalui kedua pintu sekatan itu: lebarnya dua puluh lima hasta.

Kemudian ia mengukur lebar pelataran<x id="g" /> itu dari sebelah dalam pintu gerbang bawah sampai sebelah luar pintu gerbang dalam: seratus hasta.<x id="h" /> Lalu ia berjalan di depanku menuju ke utara

Di pelataran dalam ada sebuah pintu gerbang yang berhadapan dengan pintu gerbang utara sama seperti halnya dengan pintu gerbang timur; ia mengukur dari pintu gerbang sampai pintu gerbang: seratus hasta.<x id="m" />

Di bagian selatan pelataran<x id="q" /> dalam ada juga pintu gerbang; ia mengukur dari pintu gerbang sampai pintu gerbang di bagian selatan: seratus hasta.<x id="r" />

Lalu ia mengukur pelataran dalam: itu suatu empat persegi, yang panjangnya seratus hasta dan lebarnya seratus hasta; mezbah ada di hadapan Bait Suci.<x id="s" />

Kemudian dibawanya aku ke dalam ruang besar<x id="w" /> Bait Suci<n id="1" /> dan ia mengukur tiang temboknya: yang sebelah sini enam hasta tebalnya dan yang sebelah sana enam hasta juga.

Lalu ia sampai ke ruang dalam. Ia mengukur tiang temboknya: tebalnya dua hasta, dan lebar pintu sendiri: enam hasta dan lebar dinding sampingnya tujuh hasta sebelah sini dan tujuh hasta sebelah sana.

Ia mengukur panjang ruang dalam itu: dua puluh hasta, dan lebarnya: dua puluh hasta sesuai dengan lebar ruang besar.<x id="y" /> Lalu ia berkata kepadaku: "Inilah tempat maha kudus.<x id="z" />"

Kemudian ia mengukur dinding Bait Suci itu: enam hasta tebalnya dan lebar kamar tambahan yang terdapat di sekeliling Bait Suci itu, empat hasta.

Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai,<x id="f" /> di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi<x id="g" /> lagi.

<n id="1" />Lihat, di luar bangunan itu ada tembok, seluruh keliling bangunan<n id="2" /> itu. Dan di tangan orang itu ada tongkat pengukur, yang panjangnya enam hasta. --Hasta ini setapak tangan lebih panjang dari hasta biasa--.Ia mengukur<x id="y" /> tembok itu, tebalnya satu tongkat dan tingginya satu tongkat.

Lalu ia sampai di pintu gerbang yang menghadap ke timur<x id="z" /> dan menaiki tangganya, ia mengukur ambang dari pintu gerbang itu: satu tongkat lebarnya.

Lalu dibawanya aku ke balai Bait Suci<x id="t" /> dan ia mengukur tiang-tiang temboknya: tebalnya lima hasta yang sebelah sini dan lima hasta yang sebelah sana; lebar pintu itu empat belas hasta dan dinding sampingnya masing-masing tiga hasta.